Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bob Hasan: Saya Sekarang Punya Dua "Perusahaan Besar"

Kompas.com - 09/02/2015, 20:48 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Apa kabar Bob Hasan? Pria bernama asli Mohamad Hasan ini pernah menjadi menteri Perindustrian dan Perdagangan di era Orde Baru. Dia juga pernah dikenal sebagai "Raja Hutan" lantaran bisnis kayunya yang menggurita karena konon memonopoli hak pengusahaan hutan (HPH) kala itu.

Apakah masih menggeluti bisnis kayu? Bob Hasan mengaku tidak lagi tertarik menekuni bisnis yang pernah mengantarkannya ke balik jeruji penjara. Dia beralasan, pemerintah saat ini tidak lagi berpihak kepada pengusaha besar. Namun kecenderungan pemerintah terlalu mudah memberikan izin HPH kepada pengusaha kecil justru berdampak pada maraknya pembalakan liar.

"Pemerintah kan tidak lagi peduli pengusaha besar. Sekarang kecil-kecil diperhatin, malah banyak pembalakan liar. Kalau ndak ya spanyol (separuh nyolong)," kata Bob Hasan di sela acara pelatihan budidaya tanaman obat bagi anggota Pertuni kerja sama dengan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul di Bergas, Kabupaten Semarang, Senin (9/2/2015).

Di usianya ke-83, Bob Hasan sibuk mengurusi dua "perusahaan besar" miliknya. Namun dua perusahaan yang dimaksud Bob Hasan bukanlah perusahaan dalam arti badan usaha yang menghasilkan keuntungan finansial, melainkan bidang olahraga dan sosial.

"Sekarang saya punya dua 'perusahaan besar', yaitu Pasi (Persatuan Atletik Indonesia) dan Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia)," pungkasnya.

Seperti diketahui, Bob Hasan saat ini tercatat sebagai Ketua Pembina Pertuni dan juga Ketua Pembina Pasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com