Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2015, 19:11 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKUlU, KOMPAS.com - Puluhan pedagang pakaian bekas di beberapa pasar tradisional Kota Bengkulu mengatakan akan terus berjualan meski pemerintah melarang. Bahkan, mereka mengancam siap menggelar unjuk rasa menuntut pencabutan larangan itu.

"Pemerintah memaksa kami tak berjualan, padahal modal kami ini dari berutang, menggadaikan sertifikat rumah ke bank, kalau masih dilarang juga, kami akan demo," kata Sugi, salah seorang pedagang pakaian bekas di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, Senin (9/2/2015).

Sugi menjelaskan, hampir 20 tahun ia dan rekannya menggantungkan hidup pada usaha menjual pakaian bekas di Bengkulu yang disebut "Batam". Selama itu pula, ia mengaku tidak merasakan gatal-gatal akibat menyentuh pakaian bekas.

"Selama 20 tahun kami berjualan tak pernah terdengar atau kami mengalami sakit gatal-gatal, kami juga memakai pakain itu untuk sehari-hari," tambah Sugi.

Ia dan pedagang lain menyatakan akan terus berjualan baju bekas tersebut, apalagi modal untuk berjualan hingga kini ini belum kembali. Penjualan juga mengalami penurunan drastis akibat kebijakan tersebut.

Biasanya, lanjut Sugi, dalam satu bulan ia bisa menghabiskan beberapa bal pakaian bekas. Namun, setelah kebijakan tersebut muncul, penjualan hanya mencapai lima lembar per hari. Akibatnya, para pedagang mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah.

Sugi meminta pemerintah agar mengeluarkan kebijakan yang promasyarakat kecil. Menurut mereka, penyakit kulit akan dapat dihilangkan dari pakaian bekas asal diperlakukan dengan baik.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Amin Kurnia membenarkan bahwa membeli pakain bekas dapat mengundang penyakit kulit yang disebabkan bakteri berbahaya. Meski demikian, menurut Amin, pakaian tersebut dapat digunakan asal diperlakukan secara benar.

"Baju bekas jelas mengundang bakteri bermacam-macam jenisnya, namanya juga bekas, tapi bukan berarti tak boleh dibeli asal diperlakukan dengan baik, misalnya direbus dahulu, dicuci dan seterusnya," kata Amin, Senin (9/2/2015).

Ia melanjutkan, sebelum dipakai, pakaian bekas sebaikanya direndam pakai deterjen selama satu malam, lalu direbus dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius. Suhu setinggi itu akan membuat bakteri mati.

"Selagi cara itu dilakukan pembeli aman saja dan bebas dari bakteri," papar Amin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Bupati Arief Rohman Bertekad Kuat Kembangkan Pertanian Tembakau di Blora

Regional
Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Sumba Timur Kaya akan Potensi Wisata, Pemerintah Berdayakan Komunitas Lokal dan Pengembangan Berkelanjutan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com