“Kami dengar-dengar katanya sih akan ada larangan penjualan pakaian bekas. jika itu benar kami bermohon agar usaha kami selama ini jangan dihalangi,” ungkap Samiun saat ditemui, Minggu (8/2/2015).
Menurut Samiun, usaha penjualan pakaian bekas impor telah menjadi mata pencaharian banyak pedagang di Ambon sejak lama. Oleh karena itu, kebijakan tersebut dinilai hanya akan mematikan mata pencaharian pedagang.
“Terus terang saja, saya dan teman-teman disini sudah belasan tahun bahkan ada yang lebih dari 20 tahun berjualan pakaian bekas ini jadi kalau mau dilarang rasanya akan sangat tidak adil bagi kami,” ujarnya.
Menurut dia, para pedagang di Pasar Mardika kini mulai khawatir karena ada informasi yang beredar pemerintah akan melarang penjualan pakaian bekas. Selain itu, Samiun menilai tidak pernah ada pembelinya yang mengeluh kena penyakit kulit karena membeli pakaian bekas yang dijualnya.
“Belasan tahun saya menjual pakaian bekas tapi tidak ada warga yang mengeluh kena penyakit kulit. Lagian warga yang membeli pakaian bekas mereka juga tahu harus cuci dulu sampai bersih baru dipakai,” ungkapnya.
Pedagang lainnya, Ona, mengaku bisnis pakaian bekas sangat dirasakan manfaatnya tidak hanya bagi para pedagang tetapi juga bagi warga khususnya yang menengah ke bawah. Karena itu, jika ada niat pemerintah untuk melarang penjualan pakaian bekas maka dampaknya tidak hanya bagi pedagang tetapi juga bagi masyarakat miskin.
“Jujur saja Pak, warga yang datang membeli pakaian bekas itu umumnya warga menengah ke bawah. Mereka selalu mengatakan di toko pakaiannya mahal hanya bisa dibeli oleh orang kaya makanya mereka datang ke sini,” ujarnya.
Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan sendiri menyebutkan bahwa penjualan pakaian bekas impor mengandung bakteri dan sangat berbahaya bagi kesehatan warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.