Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Pakaian Bekas di Surabaya Raih Omzet Rp 2 Juta Per Hari

Kompas.com - 07/02/2015, 17:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Berita ancaman razia pedagang pakaian bekas tidak berdampak pada penjualan pakaian bekas di Pasar Gembong Surabaya. Setiap hari, pembeli pakaian bekas tetap ramai, khususnya saat hari-hari libur.

Taufik, salah satu pemilik kios pakaian bekas di Pasar Gembong mengaku pelanggannya tidak berkurang meski berita soal bahaya pakaian bekas mulai ramai dibicarakan.

"Penghasilan saya tetap sekitar Rp 1-2 juta jika hari biasa, saat hari libur bisa Rp 5-8 juta," katanya, Sabtu (7/2/2015).

Taufik menjual beragam jenis pakaian bekas untuk pria dan wanita. Dari kemeja, celana, jaket, sepatu, bahkan pakaian dalam. Harganya dari Rp 25.000/potong hingga Rp 40.000 per potong.

Selain menjual eceran, Taufik juga menjual secara partai. "Biasanya pembali partai dari orang luar kota Surabaya," jelasnya.

Dia mengaku tidak tahu pemasok pakaian-pakaian impor itu. Dia hanya mendapat pasokan dari orangtuanya yang juga menjual produk yang sama di kios lain di Pasar Gembong. Taufik hanya menjelaskan bahwa pakaian bekas yang datang biasanya diangkut truk jenis Fuso.

"Waktunya juga tidak tentu, kadang sekali dalam sepekan, kadang sebulan, kadang juga tidak sampai seminggu datang lagi," ungkapnya.

Dari pakaian yang datang dari truk dalam paket yang sangat besar itu, dia memilih sendiri mana pakaian yang pantas diberi harga mahal dan murah, lalu dipisahkan.

Karena menjadi satu-satunya mata pencaharian keluarganya, Taufik menolak kebijakan pemerintah yang menolak impor barang bekas.

Sebelumnya, UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan mulai diberlakukan. Undang-undang tersebut salah satu pasalnya memuat larangan impor barang bekas. Pemerintah juga merencanakan menggusur semua pedagang pakaian bekas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com