Maria yang ditemui di rumahnya, Selasa (3/2/2015), mengaku peristiwa penyiksaan yang dia terima bermula sejak ibu kandungnya, Lamria Nainggolan, meninggal dunia setelah melahirkan anak ketiganya, Yuni Unanti Panjaitan, sekitar tahun 1991. Sepeninggal sang ibu, ayahnya, Ricat Panjaitan, menikahi Satiana Siahaan. Setelah menikah, ayahnya kemudian membawa Maria ke Sibolga. Di sanalah ia mengalami awal penyiksaan oleh ibu tirinya, Satiana Siahaan.
Tak berapa lama Maria dan keluarga pindah ke Kota Medan. Kejadian penganiayaan kembali terulang sejak awal tahun 2011 hingga Februari 2015.
"Tanpa alasan yang begitu jelas, Bang, aku disiksa sama ibu tiriku. Mulai dari memukul dengan batu, menggigit, mengikat, bahkan sampai tidak memberi makan hingga berhari-hari," terang Maria.
Melihat perlakuan ibu tiri korban demikian keterlaluan, pihak keluarga Maria berencana mengadukan kejadian tersebut ke Polda Sumatera Utara.
"Satiana Siahaan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Tito Saragi, salah seorang keluarga Maria.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.