Kepala Diskar Kota Bandung, Ferdy Ligaswara mengatakan, dari 200 unit hindran di seluruh Kota Bandung, tidak lebih dari 10 unit yang masih bisa dimanfaatkan. Menurut Ferdy, rata-rata, kerusakan hidran dikarenakan beberapa bagian hidran yang terbuat dari tembaga hilang dilucuti.
"Bagian hidran dari tembaga sering hilang karena kreatifitas negatif," kata Ferdy saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Kota Bandung, Senin (2/2/2015).
Untuk menyiasati kekurangan hidran, Diskar bersama Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung memerintahkan kepada setiap kecamatan dan kewilayahan lainnya untuk membuat dan memperbanyak tangki bawah tanah atau ground tank.
"Kita minta tambah ground tank kapasitas 5.000 liter terutama di daerah padat penduduk," ujarnya.
Selain bermanfaat sebagai pengganti hidran, lanjut Ferdy, ground tank juga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan air ketika musim kemarau datang.
"Sudah diinstruksikan mulai hari ini dilaksanakan. Anggaran sudah ada," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.