“Saya diprotes banyak orang dari Animal Welfare Association, marah, katanya mengapa Gubernur memerintahkan eliminasi anjing. Saya katakan, bahwa di Bali terdapat 500 ribu ekor anjing dengan penduduk yang 4 juta. Ini seperdelapannya, perbandingannya satu anjing delapan orang. Bayangkan itu bagaimana susahnya merawat,” kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Denpasar, Bali, Sabtu (31/12015).
Pastika juga menambahkan, selama ini Pemerintah Provinsi Bali sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menangani kasus penyakit rabies akibat digigit anjing liar.
Akhirnya, Pastika pun mengambil keputusan bahwa anjing liar harus dieliminasi. “Rabies banyak lagi nih. Uang kita habis hanya untuk beli VAR. Tolonglah, kalau ada yang lihat anjing liar dimatiin (dibunuh) saja, di eleiminasi. Jangan dibiarkan berkeliaran menyebarkan penyakit. Berbahaya, bikin orang takut. Saya kira masyarakat yang harus bersama menjaga,” tambah dia.
Pastika juga membandingkan, anjing di Bali berbeda dengan anijing di Australia. Kalau di Australia, anjing mendapatkan perawatan khusus dengan jaminan makanan yang sehat, lingkungan baik, dan mendapat perawatan yang rutin termasuk mendapatkan vaksinasi.
”Kalau anjing di Bali, banyak yang tidak mendapatkan perawatan, berkeliaran di jalan, kudisan,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.