Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sekolah Ini, Guru Terlambat Dikalungi Kardus "Malu Datang Terlambat"

Kompas.com - 30/01/2015, 11:01 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Umumnya di sekolah siswa datang terlambat mendapat hukuman. Namun, di Madrasah Aliyah Miftahul Ulum, Desa Betet, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, guru datang terlambat juga mendapat hukuman.

Hukuman yang diterapkan sekolah, sama antara guru dengan siswa yang datang terlambat. Guru ataupun murid yang terlambat masuk kelas, wajib memakai kalung kardus bertuliskan "Saya Malu Datang Terlambat".

Kalung kardus itu akan dipakai selama jam pertama pelajaran berlangsung sampai usai. Hukuman itu dibuat berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa.

Ahmad Faridi, salah satu guru Bahasa Indonesia mengatakan, pemberian hukuman itu untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dan guru. Sebab sebelum sanksi mulai diterapkan di sekolahnya, kedisiplinan siswa dan guru masih rendah.

"Siapapun yang datang terlambat, langsung ambil sendiri kalung kardusnya dan masuk ke dalam kelas dalam keadaan malu karena diledeki temannya," kata Faridi.

Faridi mengaku pernah merasakan kalung kardus itu karena datang terlambat lantaran ban motornya bocor. Karena sudah menjadi kesepakatan, maka kalung kardus dipakai selama dua jam pelajaran.

"Ada rasa malu terhadap siswa, namun di balik perasaan itu saya ingin memberikan motivasi agar siswa bisa disiplin," kata dia, Jumat (30/1/2015).

Sejak hukuman diterapkan pada awal semester ganjil kemarin, sudah terjadi peningkatan kedisiplinan baik di kalangan siswa ataupun guru sendiri. Terutama di kalangan siswa yang berasal dari pondok pesantren yang biasa terlambat di jam pertama pelajaran.

"Di pesantren biasanya siswa terlambat karena antri kamar mandi, sekarang sudah berkurang," ungkap Faridi.

Siti Jamilah, salah satu siswa mengaku malu untuk datang terlambat lagi sejak menggunakan kalung kardus itu. Siswi jurusan IPA ini malu ketika harus mengenakan kalung selama jam pelajaran berlangsung di dalam kelas. "Kapok tidka mau telat lagi karena jadi bahan olokan dari teman-teman," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com