Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Rumah Retak, Warga Desak Pembangunan Hotel Dihentikan

Kompas.com - 29/01/2015, 15:06 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat kembali mengeluhkan pembangunan hotel di Yogyakarta. Kali ini, warga di Ngadiwinatan, Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, resah setelah dinding rumah mengalami retak-retak akibat getaran alat berat yang digunakan untuk pembangunan hotel.

"Yang saya tahu sekitar tiga sampai empat rumah yang dindingnya retak. Termasuk rumah saya ini," ujar Rusdiono (50), warga Ngadiwinatan RT 58/RW 12, Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, saat ditemui di rumahnya, Kamis (29/1/2015) siang.

Rusdiono menuturkan, Rumah warga yang dindingnya retak terdapat di dua wilayah, yakni di RT 58 dan RT 59. Dua RT itu jaraknya sekitar 15-20 meter dari lokasi pembangunan hotel.

"Rumah saya ada tujuh retakan. Panjang, bahkan ada yang tembus dari dinding luar sampai dalam," ucapnya.

Menurut dia, dinding rumah warga retak akibat getaran dari alat berat pembangunan hotel. Pasalnya, getaran sangat terasa dan bahkan sempat menjatuhkan dua televisi miliknya yang berada di dalam rumah.

"Suaranya itu gleerr...glerr, keras sekali. Bahkan warga sampai keluar rumah karena kaget ada suara keras dan tanah bergetar," tegasnya.

Dia mengungkapkan, pembangunan dimulai sekitar Maret tahun lalu. Selama ini, pihak hotel belum pernah meminta izin ke warga ketika akan menggunakan alat berat. Bahkan, sosialisasi kemasyarakat akan ada pembangunan hotel pun tidak merata.

"Intinya kami meminta pembangunan hotel dihentikan, jika diteruskan rumah warga bisa-bisa ambruk. Belum lagi katanya besok hotel akan memakai sumur bur cukup dalam. Sumur warga terancam "asat" (kering)," tandasnya.

Sebelumnya, pengerukan tanah untuk pembangunan hotel di Jalan Pajeksan Kota Yogyakarta juga mengakibatkan tembok pagar SMP Negeri 3 Yogyakarta yang dulu merupakan sekolah Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X Nyaris ambruk. Melihat kondisi tembok retak dan dapat membahayakan siswa, pihak sekolah pada 19 Januari 2015 lalu melayangkan surat kepada walikota Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com