Ada beberapa poin kerjasama yang dibahas oleh Emil dan Patrick, salah satunya adalah mempromosikan produk-produk kreatif dari Bandung untuk pasar Eropa.
"Belgia itu ibu kota Uni Eropa, jadi titik pintu masuknya di Brussel. Dia (Patrick) menawarkan produk Bandung yang bisa diekspor ke sana (Eropa)," kata Emil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa siang.
Di hadapan Patrick, Emil spontan menyebut sepatu. Pria lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat ini berniat untuk mempopulerkan sepatu buatan Cibaduyut di pasar Eropa melalui Belgia.
"Produk sepatu Bandung ini kan kualitasnya banyak yang kelas dunia, tapi marketingnya terbatas. Jadi saya meminta itu (promosi dan penjualan) dan dia merespon. Jadi pintu bisnisnya itu ke Belgia untuk ke Eropa," ujarnya.
Agar pasar penjualan sepatu Cibaduyut tepat sasaran, Emil meminta kepada Patrick agar membantu dari sisi desain yang disukai masyarakat Eropa.
"Nanti yang desain perusahaan sana (Belgia) produksi di Bandung karena mereka yang tahu selera, supaya Cibaduyut terangkat melalui pesanan luar negeri," tuturnya.
Selain itu, Emil dan Patrick juga membahas soal rencana modernisasi perkeretapian di Bandung. Emil pun menawarkan kepada Patrick agar bisa menarik investor untuk membantu membangun sistem perkeretapian di Bandung Teknopolis, salah satunya adalah membangun stasiun untuk monorel.
"Belgia kuat di perusahaan kereta dan stasiun. Jadi saya tawarin untuk di Bandung Teknopolis, kan bakal ada staisun keretanya dengan teknologi dia (Belgia)," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.