Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2015, 20:06 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung menggrebek industri rumahan pembuat saus sambal berbahan kimia berbahaya di Jalan Cicukang, Kelurahan Caringin, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/1/2016). Selain berbahaya jika dikonsumsi, saus sambal tersebut pun tak memiliki izin edar dan izin dari BP POM RI.

Pemilik pabrik sambal ilegal, Tjan Ket alias Edi (52) beserta sejumlah pegawainya turut diamankan. Aktivitas di tempat produksi saus sambal ilegal itu sempat terhenti begitu polisi menggerebeknya.

Penggerebekan ini menjadi perhatian warga sekitar. Untuk masuk ke lokasi industri rumahan itu harus melalui gang-gang sempit. Terpantau, lokasi pembuatannya pun kotor. Saus banyak berceceran di lantai-lantai.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol yang memimpin langsung penggerebekan mengatakan, kepolisian sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya produksi saus berbahan kimia dan ilegal itu.

"Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, kami langsung melakukan penyelidikan. Dalam penyelidikan itu, kami pastikan bahwa saus ini tidak layak konsumsi dan kemudian kami langsung mendatangi lokasi," kata Yoyol di Bandung, Senin.

Dalam kemasan saus bermerk "Indosari" dan "Sinarsari" itu memperlihatkan adanya bahan saus dari cabai dan tomat. Namun, kenyataannya, kata Yoyol, bahan dasar cabai dan tomat itu tidak ada sama sekali.

"Saus itu kan harusnya bahan dasarnya cabe, tapi, ini cabe tidak ada sama sekali. Ini dibuat dari bahan kimia. Jadi bahan kimia ini pengganti cabe agar saos terasa pedas. Selain itu, memakai bahan pengawet dan juga pewarna untuk bahan tekstil," ujar Yoyol.

Yoyol menyebut bahan-bahan kimia saus tersebut, yakni ekstrak cabai leoserin capsikum, ampas tapioka, ekstrak bawang putih, bibit cairan tomato, saksrin, garam, pewarna sunset, pewarna jenis poncau dan potasium pospat.

"Ini jelas berbahaya kalau dikonsumsi, bisa menimbulkan beragam penyakit seperti kanker, pencernaan terhambat, sakit tenggorokan, pengerasan usus, diare dan penyakit lainnya," katanya.

Cabai habis

Sementara itu, Edi mengaku, bahan-bahan kimia itu dipakai untuk membuat saus karena kebetulan cabai habis. Sebelumnya, kata Edi, dalam setiap pembuatan saus, selalu memakai cabai giling dan bawang putih dari Cirebon.

"Kebetulan cabenya pas habis saja, biasanya pake cabe giling sama bawang putih dari Cirebon," kata Edi.

Edi mengklaim, bahan-bahan kimia itu tidak masalah jika dikonsumsi manusia.

"Itu (bahan kimia) untuk pengental saja, tidak berbahaya kalau dikonsumsi, bahan-bahan saya dapatkan dari Jakarta," katanya.

Edi juga mengklaim bahwa produksinya itu telah memiliki hak paten. Namun, ketika disinggung apakah sudah mempunyai izin dari Badan POM RI, Edi menjawab belum punya.

"Baru dapat dari Depkes saja," katanya.

Dia mengaku sudah memproduksi saus sejak 7 tahun lalu dengan pasaran ke seluruh wilayah di Jawa Barat.

Edi digiring ke Mapolrestabes Bandung di Jalan Merdeka, beserta pegawainya untuk dimintai keterangan. Dia disangkakan Pasal 62 ayat (1) UU RI No 08 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Pasal 136 UU RI No 18 Tahun 2002 tentang Pangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com