Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota TNI AU Kritis Dikeroyok Geng Motor di Bandung

Kompas.com - 23/01/2015, 22:10 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota TNI Angkatan Udara (AU) Lanud Sulaiman, Serka Sainal (38) dibacok oleh sejumlah anggota geng motor di depan rumahnya di Kampung Pasir Peundey, RT 01 RW 10, Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/1/2015) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Serka Sainal dikeroyok gara-gara menegur seorang pengendara motor yang menggunakan knalpot bising melintasi depan rumah korban. Akibat penganiayaan itu, Serka Sainal mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan tangannya akibat bacokan. Kini, korban masih terbaring lemas di RS Sulaeman.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada saat Serka Sainal sedang tidur. Kala itu waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB. Korban terganggu suara motor dengan knalpot bising di depan rumahnya.

"Merasa tidurnya terganggu dengan suara kenalpot bising itu, korban keluar rumah dan kemudian korban menegur pengendara motor yang kenalpotnya bising itu," kata Kombes Pol Sulistyo Pujdo Hartono saat dikonfirmasi, Jumat (23/1/2015).

Setelah ditegur, pengendara motor itu pergi meninggalkan lokasi itu. Namun, sekitar pukul 01.30 WIB, pengendara motor tadi datang kembali bersama teman-temannya. Mereka sengaja menarik gas motor dengan suara knalpotnya yang bising di depan rumah korban.

"Korban yang saat itu sedang istirahat jelas terganggu, korban mencoba keluar lagi, sewaktu korban keluar pelaku langsung membacok korban," jelas Pudjo.

Korban mengalami luka bacok di bagian kepala dan tangan kanannya. Darah mengalir dari kepala dan tangan korban. Sang istri yang hendak menolong tak luput dari serangan pelaku.

"Beruntung istrinya tidak kena, karena masuk rumah sambil mengunci pintu," katanya.

Setelah itu, gerombolan bermotor itu langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian. Sementara, Sainal terbaring lemas dengan darah mengalir dari kepala dan tangannya.

"Korban langsung dibawa ke RS Soreang, namun RS Soreang tidak sanggup, kemudian korban dirujuk ke RS Sulaeman dan selanjutnya dibawa ke RS Salamun," jelas Pudjo.

Jajaran Satreskrim Polres Bandung mendapat laporan dan langsung bergerak menelisik kasus tersebut. Tim khusus yang dibentuk langsung bergegas mencari keberadaan para pelaku.

"Dua jam kemudian kami berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga pelaku, ada 4 orang," katanya.

Empat orang yang diduga pelaku itu, di antaranya ER (45), AS (45), DS (61) dan H (30). Selain itu, polisi juga menyita sebilah golok dan sebongkah batu ukuran sekepal tangan yang diduga dipakai untuk menganiaya korban.

"Saat ini sedang disidik untuk pemeriksaan, pendalaman keterlibatan dan peran masing-masing (pelaku) oleh Sat Reskrim Polres Bandung," pungkasnya.

Sementara itu, keadaan kroban saat ini masih kritis di RS Sulaeman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com