Danae diduga akan mengunjungi kecamatan terakhir di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Namun dia tidak memiliki izin resmi sehingga identitasnya pun didapatkan hanya dengan mengecek nama penumpang speedboat dari Kutai Barat (Kubar), Kaltim, di pelabuhan.
Kepala Adat Besar Long Apari, Yustinus Ibo mengatakan, Danae mengunjungi Long Apari bersama pemandu, Iswono, yang dia bawa dari Balikpapan. Identitas Danae sangat sulit ditemukan karena selama perjalanan, ia tidak menggunakan bahasa Indonesia.
“Tidak ada pemberitahuan atau izin terebih dahulu. Jadi kami ini juga tidak bisa memastikan (nama). Tapi dia bersama guide-nya yang bernama Iswono dari Balikpapan,” kata Yustinus (19/1/2015).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widi Heranata mengatakan, pihaknya baru saja menurunkan tim Search and Rescue (SAR) untuk mencari lima korban hilang tersebut.
“Hari ini baru kami turunkan pasukan. BPBD Provinsi Kaltim telah meminta bantuan BPBD Kabupaten Kutai Barat dan mulai melakukan pencarian. Siang tadi BPBD Kaltim menerjunkan 11 orang dengan mendapat bantuan speedboat dari Penjabat Bupati Mahakam Ulu,” jelasnya.
Menurut dia, proses pencarian akan memakan waktu 3 hingga 7 hari lamanya, sebab kondisi air sungai sangat tinggi dan di lokasi karamnya speedboat tersebut adalah riam panjang yang sangat tajam.
“Rencana pencarian 3 sampai 7 hari. Air sangat tinggi dan menyulitkan pencarian. Sampai saat ini belum ada kabar penemuan salah satu korban,” ujarnya.
Diketahui, speedboat Wendi dengan motoris Aren mengalami kecelakaan dan karam di riam panjang tepatnya Riam Ritoam Lubang Kubang pada Minggu (18/1/2015) sekitar pukul 13.00 Wita. Tiga korban hilang adalah anak-anak dan dua orang dewasa yang salah satunya merupakan turis asing.
Hari pertama pencarian korban hanya dilakukan warga Long Apari lantaran Kabupaten Mahakam Ulu tidak memiliki BPBD dan Tim SAR, sehingga untuk mendapatkan bala bantuan, warga harus meminta ke Kabupaten terdekat, yakni Kutai Barat, sehingga proses pencarian korban bisa dilakukan sehari setelah tragedi kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.