Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda: Harga BBM Turun, Kami seperti Makan Buah Simalakama

Kompas.com - 19/01/2015, 15:25 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com — Penurunan kembali harga bahan bakar minyak (BBM) membuat Organda Kabupaten Kendal seperti memakan buah simalakama. Mereka kasihan terhadap awak angkutan jika mau menurunkan tarif, tetapi juga kasihan terhadap masyarakat yang biasa menggunakan angkot.

Ketua Organda Kabupaten Kendal Jamaludin mengatakan, kenaikan tarif angkutan yang disebabkan oleh naiknya harga BBM pada masa lalu juga menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok ikut naik. Namun, ketika harga BBM turun, harga bahan kebutuhan pokok tetap tinggi.

"Kalau tarif angkutan turun, otomatis juga menurunkan pendapatan awak angkut. Padahal, harga sembako tinggi sehingga sopir tidak kuat beli sembako," kata Jamaludin, Senin (19/1/2015).

Jamaludin menjelaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kendal terkait dengan turunnya harga BBM yang juga memungkinkan diikuti penurunan tarif angkutan umum sehingga tidak ada yang dirugikan.

"Kalau saat ini harga bensin turun, berarti suatu kali akan ada lagi kenaikan. Ini membingungkan kami," ujar Jamaludin.

Senada dengan Jamaludin, Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subaro menegaskan akan melakukan koordinasi dengan Organda. Dalam koordinasi tersebut, pihaknya akan mencari jalan terbaik.

"Di samping itu, soal tarif angkutan umum, kami juga menunggu keputusan pemerintah pusat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com