Ketua Organda Kabupaten Kendal Jamaludin mengatakan, kenaikan tarif angkutan yang disebabkan oleh naiknya harga BBM pada masa lalu juga menyebabkan harga bahan kebutuhan pokok ikut naik. Namun, ketika harga BBM turun, harga bahan kebutuhan pokok tetap tinggi.
"Kalau tarif angkutan turun, otomatis juga menurunkan pendapatan awak angkut. Padahal, harga sembako tinggi sehingga sopir tidak kuat beli sembako," kata Jamaludin, Senin (19/1/2015).
Jamaludin menjelaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kendal terkait dengan turunnya harga BBM yang juga memungkinkan diikuti penurunan tarif angkutan umum sehingga tidak ada yang dirugikan.
"Kalau saat ini harga bensin turun, berarti suatu kali akan ada lagi kenaikan. Ini membingungkan kami," ujar Jamaludin.
Senada dengan Jamaludin, Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subaro menegaskan akan melakukan koordinasi dengan Organda. Dalam koordinasi tersebut, pihaknya akan mencari jalan terbaik.
"Di samping itu, soal tarif angkutan umum, kami juga menunggu keputusan pemerintah pusat," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.