“Keputusan yang diambil sudah dikaji dan disosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Kami harus mengurai dan menyelesaikan permasalahan kemacetan yang kerap terjadi hingga diputuskan menata uang akses bandara,” kata Wakil General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, Tuban, Badung, Jumat (16/1/2015).
Ngurah Ardita juga menyampaikan, penataan jalan di dalam lingkungan bandara juga dibahas dalam pertemuan di kantor camat setempat, Kamis (15/1/2015) kemarin. Kebijakan ini sejak awal mendapat penolakan dari warga. Warga meminta kepada pengelola bandara untuk membuka akses dari dan menuju Kuta melalui Bandara Ngurah Rai.
“Kami kemarin sudah menghadiri pembahasan ulang yang dihadiri Camat Kuta selaku inisiator, perwakilan DPRD, kepolisian, Dishub dan desa adat. Kami telah menyepakati hasil rapat untuk sementara membuka akses selama 1-2 minggu ke depan sambil menunggu kajian dari pihak-pihak terkait. Kami menata jalur untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa,” tegas Ngurah Ardita.
Pertemuan di Kantor Camat Kuta ternyata tidak membuat warga bersabar. Mereka mengaku mengalami dampak langsung atas akses yang ditutup satu arah tersebut. Akhirnya, seperti yang telah diberitakan, pada sore harinya, puluhan warga Kuta dan Tuban membongkar paksa batas jalan yang dibangun pihak bandara menggunakan alat berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.