Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Selundupkan 1.500 Liter Tuak, Mobil "Pick Up" Ditahan di Depan Mapolres Banjar

Kompas.com - 12/01/2015, 04:22 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Mobil pick up Mitssubishi Colt T 120 SS bernomor polisi R 1693 ST ditahan Polres Banjar saat mengangkut 50 jerigen atau 1.500 liter tuak, Minggu (11/1/2015). Sopir bernama Turisman, kernet bernama Aries Rusnandar, dan pengepul bernama Tumpal Sianturi dijadikan tersangka.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, mobil pengangkut 1.500 liter tuak itu dihentikan dan ditangkap di Jalan Siliwangi, Kota Banjar, tepatnya di depan Mapolres Banjar. Berdasarkan pengakuan salah satu tersangka, rencananya, ribuan liter tuak itu akan diantarkan ke Bandung.

"Jadi, tuak tersebut rencananya akan didistribusikan ke lapo-lapo tuak yang berada di wilayah Bandung Selatan," kata Pudjo melalui pesan singkatnya, Minggu, (11/1/2015) malam.

Pudjo menjelaskan, tuak itu tergolong minuman yang melanggar peraturan. Kepolisian pun bertindak melihat banyaknya peredaran miras oplosan yang membahayakan peminumnya.

"Minuman itu berbahaya. Kita melihat banyaknya miras yang dikonsumsi warga akhirnya berimbas kepada meninggalnya orang yang meminum," katanya.

Pudjo mengatakan, 1 sopir, 1 kernet dan 1 pengepul saat ini ditahan di Mapolres Banjar. Mereka akan dikenakan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan karena melanggar Pasal 137. Selain itu, tambah Pudjo, polisi akan menggali lebih dalam terkait produksi tuak ini, berikut dalang pembuat dan peraciknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com