Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Minta Warga Tidak Terpancing Seruan Jihad

Kompas.com - 08/01/2015, 07:53 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com – Rencana kegiatan tabligh akbar kaum jihadis yang tersebar di media sosial dinilai mulai meresahkan warga Kota Semarang. Kepolisian diminta terus memantau aktivitas organisasi yang akan menggelar kegiatan tersebut pada Minggu, 11 Januari 2015 di Masjid Mangun Karso (Panut), Jalan Wolter Mangunsidi, Pedurungan, Semarang.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abu Hafsin mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian daerah Jawa Tengah untuk mencegah kemungkinan terburuk kegiatan tersebut. Kegiatan itu sendiri dikhawatirkan akan merusak keyakinan masyarakat terhadap konstitusi negara.

“Kami tidak setuju dengan semua kegiatan yang bisa merongrong Pancasila, NKRI. Bagi ulama NU, negara ini milik kita. Di sini kita bersujud dan beribadah. Kita berkomitmen untuk menjaga, jangan sampai malah justru menciderai,” ujar Abu Hafsin, di Semarang, Kamis (8/1/2014) pagi.

Dijelaskannya, ajakan jihad dalam tabligh akbar itu berbeda dengan apa yang diyakini masyarakat di Kota Semarang. NU sendiri mengembangkan pemahaman pemahaman agama yang inklusif, toleran, dan berbudaya lokal.

Atas hal itulah, Abu meminta agar warga nahdliyin, terutama Banser dan Ansor tidak terpancing, atau terprovokasi.

“Warga NU saya minta agar tak terpancing, sehingga nanti tidak ada benturan fisik. Nanti kalau sudah saatnya ada komando dari kiai baru boleh turun, sekarang harus sabar. Saya tahu banser sudah getem-getem ingin turun,” pintanya.

Kiai Abu meminta warga dan kiai di Kota Semarang untuk menggunakan kedewasaannya dalam menyikapi seruan jihad tersebut. Dia pun menegaskan untuk saat ini belum waktunya untuk ikut turun langsung ke lapangan.

“Polisi sudah minta di support. Kami tentu akan dukung agar tidak terjadi benturan di masyarakat,” serunya.

Poster ajakan jihad dalam bentuk tabligh akbar sendiri beredar luas di media sosial. Sedianya,  akan menggelar kegiatan tersebut dengan tema “Mereka Mujahid, bukan Khowarij (Pembelaan terhadap Khilafah yang terfitnah.”

Kegiatan itu didukung oleh Anshorut Dawlah Wilayah Jawa Tengah. “Kegiatan itu berdasarkan informasi di media sosial akan dilakukan di Majid Panut. Masjid yang digunakan megah, bagus, tapi sayang jadi sarang jihadis,” serunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com