Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Kelas Mau Roboh, Siswa Takut Belajar di Ruangan

Kompas.com - 07/01/2015, 14:34 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis


KENDAL, KOMPAS.com - Bintang Idil Fitra (10), siswa kelas V SDN Bugangin Kendal Jawa Tengah, terlihat serius mendengarkan penjelasan gurunya, Agus Triningsih. Bocah itu sesekali menjawab pertanyaan ibu guru yang sedang menerangkan pelajaran matematika.

Dia tetap memerhatikan guru meski suara gaduh terdengar dari para siswa kelas II yang belajar di ruangan yang sama.

Bintang bersama 10 teman sekelasnya memang belajar di satu ruangan dengan anak-anak kelas II mulai tanggal 4 Januari 2015 kemarin. Untuk membedakan siswa kelas V dan II, ruangan hanya diberi pembatas dari triplek.

Mereka harus belajar di ruangan yang sama karena atap ruangan yang biasa digunakan untuk belajar oleh anak-anak kelas V terancam roboh.

“Kalau belajar di ruang lama (ruang kelas V-red), saya takut. Sebab atapnya mau roboh. Saya dan teman-teman belajarnya jadi tidak nyaman,” kata Bintang, usai mengikuti pelajaran Matematika, Rabu (7/1/2015).

Bintang mengaku, meskipun agak bising karena ruangan bercampur dengan kelas II, namun ia merasa nyaman dan bisa mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru.

“Saya berharap, ruang kelas bisa cepat diperbaiki. Sehingga kami bisa kembali belajar lagi di ruang kelas V,” pintanya.

Terkait dengan hal itu, guru kelas V SDN Bugangin Kendal, Agus Triningsih, mengaku kalau dirinya tidak tahu persis kapan rusaknya ruang kelas V tersebut. Dirinya dan guru yang lain baru tahu kalau ruang itu rusak, ketika sekolah masuk setelah libur natal dan tahun baru.

“Sebelum libur, ruang kelas masih baik dan atapnya tidak bermasalah,” kata Triningsih.

Triningsih menjelaskan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia memindahkan siswanya di ruang kelas II. Sebab, akunya, saat ini datang musim hujan dan kadang angin bertiup kencang.

“Belajarnya di ruang kelas II. Caranya dengan menyekat ruang kelas itu menjadi dua. Kebetulan siswa kelas V hanya 11 anak, jadi ruangannya cukup,” ujarnya.

Triningsih menambahkan, jumlah ruangan yang ada di SDN Bugangin ada 9 ruang. Namun yang terpakai hanya 8 ruang. Sebab satu ruang yang ada di belakang, sudah rusak dan kalau hujan kebanjiran.

“Dengan rusaknya ruang kelas V, ruang yang bisa terpakai kini hanya 7 ruang,” katanya.

Triningsih mengaku, pihak sekolah telah mengirim foto-foto ruang kelas yang rusak ke Dinas Pendidikan, supaya mendapat bantuan perbaikan. Untuk sementara, supaya atap kelas tidak ambrol, diberi penyangga dari bambu.

Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan Kendal, Muryono, mengaku kalau pihaknya telah menerima laporan adanya ruang kelas di SDN Bugangin Kendal yang rusak. Muryono menegaskan, pihaknya akan mempriotaskan ruang kelas itu, untuk diperbaiki.

“Anggaran perbaikan akan kami ambilkan dari APBD,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com