Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak ke Kebun Cengkeh, Seorang Pemuda Tewas Ditembak

Kompas.com - 06/01/2015, 14:56 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
- Rafsan Lestaluhu (20), warga Desa Sisisori Salam, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, tewas ditembak oleh orang tak dikenal, Selasa (6/1/2015). Korban ditembak di bagian perut saat hendak menuju kebun cengkih milikinya yang berada di perbatasan hutan antara Desa Siri Sori Salam dengan Desa Siri Sori Amalatu.

Tetangga korban, Burhan Salatalohy, menuturkan, saat itu korban bersama pamannya, Janding Lestaluhu, dalam perjalanan menuju kebun cengkeh miliknya yang ada di Dusun Aisinno. Namun, di tengah hutan, korban dan pamannya dihadang orang tak dikenal lalu ditembak.

“Korban tertembak di bagian perut kiri hingga tembus ke perut bagian kanan, saat itu paman korban hendak menolong namun dia juga ditembak, beruntung tidak kena,” ujarnya saat dihubungi dari Ambon.

Menurut Burhan, karena merasa terancam, paman korban langsung terjun ke jurang dan melarikan diri. Saat itu, paman korban bertemu empat warga Siri Sori Amalatu sempat kembali ke lokasi kejadian untuk mengambil jenazah korban namun lagi-lagi ditembaki. Jasad korban baru dapat dievakuasi setelah aparat keamanan datang ke lokasi kejadian.

“Setelah itu mereka lalu pulang dan memberitahukan kepada aparat kemanan dan langsung mengangkat jenazah korban,” katanya.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Komaruz Zaman, membenarkan adanya insiden penembakan yang mengakibatkan salah seorang warga meninggal dunia.

”Benar sekali ada penembakan yang mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, saya dapat informasi tersebut dari Kapolsek Saparua,” ungkapnya.

Komaruz mengatakan, pascapenembakan tersebut, dia langsung memerintahkan anak buahnya di Saparua untuk terjun ke lokasi kejadian guna menyisir wilayah tersebut. Saat ini, akses jalan ke hutan itu telah ditutup untuk kepentingan penyelidikan polisi.

“Saya juga memerintahkan Kapolsek disana (Saparua) untuk menyisir lokasi penembakan dan menutup akses masuk ke TKP untuk kepentingan penyelidikan,” katanya.

Menurut dia, setelah dievakuasi aparat TNI/Polri, jenazah korban sempat dibawa ke rumah sakit umum Saparua untuk diotopsi namun pihak keluarga korban tidak menghendaki jenazah korban diotopsi.

Komaruz juga belum dapat memastikan pelaku penembakan menggunakan senjata api organik atau senjata rakitan.

“Semuanya masih dalam proses penyelidikan jadi kita belum dapat memastikan apakah senjata yang digunakan pelaku itu senjata organik ataukah senjata rakitan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com