"Mereka menawarkan lima tenaga medis. Jadi, kami terima karena tugas kemanusiaan. Kami sudah biasa saling bantu dalam tugas kemanusiaan," kata Anton.
Spesialisasi tenaga yang ditawarkan beragam. Ada spesialis forensik, DNA, dan sidik jari.
"Hari ini, mereka bergabung dengan tim yang ada di Mapolda Jatim," ungkapnya.
Sebelumnya, tim DVI Polri juga menerima bantuan tenaga medis dari Singapura, Korea Selatan, Australia, dan Malaysia. Total, tenaga identifikasi yang bekerja saat ini lebih dari 200 orang.
Selain dari DVI, juga ada dari Fakultas Kedokteran Unair, TNI AL, TNI AU, dan sejumlah rumah sakit di Surabaya.
Sementara itu, menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono, hari ini, tim identifikasi dibagi menjadi dua. Tim pertama menggelar rapat rekonsiliasi untuk menentukan identitas dari 21 jenazah yang sudah selesai dilakukan pemeriksaan antemortem, sedangkan tim kedua melakukan identifikasi tiga jenazah yang tadi malam baru tiba di RS Bhayangkara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.