Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASDP Merak Operasikan 28 Kapal Ro-Ro

Kompas.com - 24/12/2014, 19:06 WIB

Titik longsor

Sedikitnya tiga titik rawan longsor ditemukan di jalur lalur lintas Jalan Raya Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hal itu dikhawatirkan membahayakan bagi pengendara mobil dan truk yang melintas di daerah tersebut.

Dari pantauan di lokasi kejadian tersebut, Selasa malam, terlihat di tiga titik longsor itu belum ada tanda-tanda perbaikan yang dilakukan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah I Medan, Sumatera Utara.

Titik longsor itu, hanya ditandai garis kuning dan tumpukan tanah yang menandai bahwa lokasi tersebut tidak boleh dilalui, karena tanah di pinggir jalan nasional itu ambles.

Lokasi jalan nasional yang mengalami longsor itu, terdapat di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbu hingga Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Jalan nasional yang mengalami kerusakan itu, tidak terlalu jauh dari pintu gerbang perbatasan wilayah Kabupaten Karo dengan Kabupaten Dairi.

Para pengendara mobil pribadi, bus penumpang umum, dan truk diminta harus ekstra hati-hati melintas di lokasi longsor itu, karena jalannya licin bila hujan turun.

Akses di jalinsum tersebut, dinilai tergolong vital karena menghubungkan Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dengan Kuta Cane, Provinsi Aceh.

Jalan nasional yang menghubungkan kedua provinsi tersebut, juga rawan kecelakaan lalu lintas, karena terbatasnya pembatas pinggir jalan yang terbuat dari pelat baja dan kurangnya tanda rambu lalu lintas.

Pada hari Senin sore terjadi kecelakaan lalu lintas dan satu unit mobil Toyota Avanza masuk ke dalam parit, karena pembatas pinggir jalan tidak kelihatan dengan jelas. Kemudian, Selasa sore dua mobil bersenggolan. Diperkirakan akses jalan tersebut akan cukup padat dilalui berbagai kendaraan pada masa liburan ini.

Berkait liburan akhir tahun ini, Pemerintah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meminta warga setempat yang akan mudik atau melakukan perjalanan dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru 2015 untuk menggunakan angkutan resmi.

”Demi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, masyarakat diminta teliti memilih angkutan mudik, terutama untuk angkutan darat, jangan sampai naik angkutan liar,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Palangkaraya Renson di Palangkaraya, Rabu.

Ia mengatakan, menjelang hari besar dan liburan banyak kendaraan angkutan penumpang yang muncul secara dadakan dan tidak memiliki izin resmi dari instansi terkait.

Kendaraan untuk angkutan mudik yang tidak berizin akan membahayakan penumpang sebab rawan terjadi tindak kejahatan dan jika terjadi kecelakaan yang mengakibatkan luka-luka, cacat atau hingga meninggal, korban tidak akan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.

”Berbeda dengan angkutan penumpang yang resmi atau berizin, keberadaan mereka selalu dipantau oleh pemerintah,” katanya.

Renson menyebutkan sebelum mendekati Natal, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kendaraan angkutan penumpang mudik Natal khususnya di ”Kota Cantik” Palangkaraya untuk memenuhi syarat atau layak beroperasinya angkutan mudik tersebut.

Setelah itu juga dilakukan pemeriksaan atas kesehatan sopir, apakah betul-betul sehat sebab kesehatan sopir sangat penting bagi keselamatan penumpang mudik antardaerah.

”Kami tidak ingin kendaraan angkutan penumpang mudik Natal beserta sopirnya dalam keadaan tidak sehat sebab akan mengakibatkan bahaya bagi penumpang,” ujar mantan Sekretaris DPRD Palangkaraya itu. (Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com