Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Dayeuhkolot: Kami Butuh Tenaga Medis dan Penerangan

Kompas.com - 24/12/2014, 18:14 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com – Gurat lelah terlihat dari wajahnya. Meski demikian, Camat Dayeuhkolot, Eef Syarif Hidayat ini tetap menjawab sejumlah pertanyaan wartawan dengan cukup detail.

“Kami membutuhkan tambahan tenaga medis dan penerangan. Kami di sini sekarang pake genset, tapi terkadang suka mati karena kehabisan bahan bakar,” ujar Eef di kantornya yang berubah jadi pengungsian, Rabu (24/12/2014).

Eef menjelaskan, jumlah pengungsi yang sakit terus bertambah. Akibatnya, tenaga medis pun kewalahan. Karena saat ini, tenaga medis dari puskesmas dan relawan jumlahnya terbatas.

Selain itu, pihaknya menghadapi masalah dengan kesehatan warga yang memilih bertahan di lantai dua rumahnya. Dengan jumlah tenaga medis yang terbatas, agak sulit bagi tenaga medis menjangkau korban banjir yang bertahan tinggal di rumahnya.

Karena itu, ada kemungkinan korban sakit yang belum tersentuh pengobatan. Untuk itu ia berharap, warga yang memilih bertahan di lantai dua rumahnya untuk pindah ke pengungsian. Selain aksesnya lebih mudah jika terjadi sesuatu, kesehatan pun terpantau.

“Tapi kalau air banjir kembali meninggi sehingga lantai dua tergenang, mau enggak mau warga akan dievakuasi ke pengungsian,” imbuhnya.

Selain itu, Eef mengeluhkan masalah penerangan. Selama ini, pengungsian menggunakan genset. Namun di wilayah lainnya tetap gelap gulita, sehingga sedikit menyulitkan pergerakan di malam hari.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, menjelang sore, warga yang berdatangan ke Dayeuhkolot terutama yang bekerja di wilayah lain semakin banyak. Untuk sampai di rumahnya dengan selamat, mereka menaiki truk TNI AD yang disediakan di pusat kecamatan Dayeuhkolot. Selain itu, sejumlah perahu disediakan tim relawan.

Walaupun ada yang memilih menggunakan perahu ciptaan sendiri, yakni ban besar yang dipasangi penggorengan atau wajan besar di tengahnya, agar pakaian tidak basah.

Berita sebelumnya, jumlah pengungsi korban banjir terus meningkat. Hingga Rabu siang, pengungsi mencapai 10.136 jiwa, di antaranya 99 ibu hamil, 665 balita dan 181 lansia. Mereka menempati 25 titik pengungsian yang tersebar di tiga Kecamatan Yakni Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com