Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Setiawan, mengatakan fokus dapur umum dibangun untuk memenuhi semua kebutuhan logistik para pengungsi dan relawan. Mereka memasak kebutuhan primer warga, mulai dari makanan hingga kebutuhan lain dibantu dari pihak tentara.
"Kami memproduksi satu kali makanan bisa ribuan. Biasanya kalau pagi ada 1.500 bungkus, siang 2.500 bungkus, dan malam 2.000 bungkus. Yang banyak itu waktu siang," ujar Setiawan, Selasa (16/12/2014).
Menurut dia, kebutuhan logistik untuk memenuhi semua keperluan sudah bisa teratasi. Logistik pun diakuinya berlebih, jika ada satu bahan pokok yang habis masih banyak stok yang bisa dicarikan.
Dia juga mengaku banyak terbantu atas kehadiran TNI. Pasalnya, mereka mempunyai tenaga dan keahlian yang cukup untuk membantu proses penyedian makanan.
"TNI kemarin menawarkan tenaga, makanya kami tarik di sini untuk bersama melayani masyarakat. Selain itu, bantuan yang masuk dari masyarakat sangat luar biasa. Saya belum bisa menghitung jumlahnya, tapi atensi masyarakat luar biasa," papar dia.
Sementara itu, Koordinator TNI yang turut membantu penyediaan makanan, Letda Marinir Suyanto mengatakan, TNI ditugaskan untuk membantu proses warga korban bencana. Sebagian TNI yang datang diminta untuk membantu memasak.
"Kami dari TNI AL dari Cilandak. Khusus di dapur umum ini ada 21 personel yang diperbantukan. Kami ada juru masak khusus dari TNI yang sudah terbiasa masak di dapur bencana," ujar dia.
Tentara yang membantu pun ikut membantu memasak, memotong sayur-sayuran hingga membungkus makanan. Mereka bercampur dan mengakrabkan dengan relawan lain untuk penyediaan makanan.