Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2014, 05:59 WIB
|
EditorPalupi Annisa Auliani
JAYAPURA, KOMPAS.com – Situasi Kota Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua, disebut sudah kembali kondusif setelah terjadi bentrokan antara warga dengan aparat di Lapangan Karel Gobay. Penyelidikan atas insiden yang menewaskan empat warga itu masih berlanjut.

“Hingga hari ini, tim investigasi gabungan dari Kepolisian dibantu TNI sudah memeriksa 30 saksi. Di antaranya saksi mata dari pihak warga, serta saksi dari anggota Kepolisian dan TNI,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo, Senin (15/12/2014).

Tim penyelidik yang dipimpin oleh Irwasda Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sugianyar bersama Asintel Kodam XVII Cenderawasih, Kol Inf Immanuel Ginting, menurut Pudjo sudah berada di Paniai sejak Kamis (11/12/2014).

Lima lokasi menjadi fokus dari penyelidikan ini. “Lokasi pertama, tempat terjadinya penganiayaan sejumlah anak di Gunung Merah, dekat pondok Natal Kampung Ipakije. Lokasi kedua di Kantor KPUD Paniai, selanjutnya, kantor Polsek dan Koramil Enarotali, serta Lapangan Sepak Bola Karel Gobay,” sebut Pudjo.

Pudjo menyatakan penyelidikan akan ditempuh seilmiah mungkin. "Kami sudah mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian serta menerima serpihan logam yang bersarang di tubuh korban luka dan tewas dari pihak RSUD Paniai,” imbuh dia.

Tiga korban masih di rumah sakit

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai menerima 14 korban dari insiden itu. Salah satu dokter di rumah sakit itu, Agus, mengatakan dari 11 korban yang dibawa dalam kondisi luka, tiga di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

“Dari 11 korban tersebut, seorang diantaranya meninggal dunia, seorang lagi rawat jalan. Sementara 2 diantaranya menolak dirawat di rumah sakit, dan 7 orang lain menjalani perawatan. Dari 7 orang tersebut, 6 orang sudah menjalani operasi dan kini ada diantaranya yang sudah pulang,” papar Agus.

Menurut Agus, tiga jenazah dari korban yang meninggal di tengah insiden di Lapanagn Karel Gobal, tidak diotopsi karena keluarga tak mengizinkannya. Karenanya, hanya visum luar yang didapat oleh tim medis.

“Hasil visum sudah diserahkan kepada tim investigasi Kepolisian disaksikan Bupati Paniai. Dalam bahasa medis, di tubuh korban ditemukan ada luka, ada trauma tajam, sementara untuk korban yang dioperasi ditemukan fragmentasi logam abu-abu silver,” tutur Agus.

Pudjo meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu proses hukum. “Kepada tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk tidak memberikan pernyataan yang berlebihan. Percayakan pada instrumen hukum yang ada, yakinlah bahwa hukum di Indonesia itu adil,” ujar dia.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Muspida Kabupaten Paniai yang di Guest House Enarotali, yang dipimpin Bupati Paniai, Hengky Kayame, Sabtu (13/12/2014), semua pihak menyatakan bersepakat menyelesaikan masalah ini lewat jalur hukum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Regional
Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Regional
Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Regional
Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Regional
Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Regional
Ada Apa dengan Masriah?

Ada Apa dengan Masriah?

Regional
Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Regional
LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

Regional
Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Regional
Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Regional
Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Regional
Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Regional
Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Regional
Walkot Bobby Setujui 6 Poin Tuntutan PBB, dari Penolakan Radikalisme hingga Intoleransi Beragama

Walkot Bobby Setujui 6 Poin Tuntutan PBB, dari Penolakan Radikalisme hingga Intoleransi Beragama

Regional
Dukung Majalengka Jadi Pusat Ekonomi, Ridwan Kamil: Kami Siapkan Aerocity dengan Potensi Triliunan Rupiah

Dukung Majalengka Jadi Pusat Ekonomi, Ridwan Kamil: Kami Siapkan Aerocity dengan Potensi Triliunan Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com