Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Korban Longsor yang Diduga Terkubur di Jalur Banjarnegara

Kompas.com - 15/12/2014, 22:49 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com — Akses jalur utama Banjarnegara-Pekalongan sudah mulai bisa dilalui kendaraan. Selama ini, jalur utama sepanjang 500 meter itu tertutup material tanah longsor sehingga menyebabkan jalur tersebut terputus.
 
Senin (15/12/2014) petang tadi, proses pengerukan material longsor selesai dilakukan. Kondisinya saat ini sudah terlihat terbuka, tetapi masih dalam kondisi licin dan belum diperkenankan dilalui kendaraan umum.
 
"Pak Jokowi kemarin memberi instruksi untuk membuka akses jalan. Jadi, kami buka jalur ini dulu untuk evakuasi. Jalan ini agak lama karena kondisi jalannya berbentuk S," kata Kepala Balai Bina Marga Wilayah Wonosobo Nur Cahyo Widodo di lokasi longsor, Senin (15/12/2014) petang.
 
Proses pengerukan dengan menggunakan alat berat juga dilakukan secara hati-hati. Dia khawatir jika ekskavator mengeruk terlalu dalam, akan mengenai jasad korban yang masih terpendam.
 
"Kami perkirakan masih banyak mayat di sepanjang jalan. Tadi saja pas jalan dibuka, ada sekitar dua belas (mayat). Tadi pagi juga di jalur yang dikeruk itu ditemukan satu," tambah dia.   
 
Meski sudah bersih dari lumpur, jalur tersebut masih khusus diperuntukkan proses evakuasi jenazah. Jalan tersebut masih belum bisa dibuka untuk umum. Jalur itu tinggal proses perapian. Tim teknis sendiri berusaha agar jalur lama bisa tersambung lebih dulu.
 
Jalur Banjarnegara-Pekalongan terkena longsor di Jemblung tepat di Km 70+400 hingga Km 70+900. Kondisi jalan terkubur lumpur setinggi 500 meter. Untuk jalan yang ambrol karena longsor atau gempa, akan dipasangi sidpel dan bronjong agar bisa segera digunakan lagi.
 
"Nanti akan kami pasang sidpel dan bronjong. Besok kami datangkan batu untuk mengisi bronjong itu," cetus Nur Cahyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com