Hal tersebut dikatakan Sigit Widyonindito disela "blusukan" ke SD Tunas Bhakti Harapan (SBTH), Kota Magelang, Senin (15/12/2014). “Jangan terlalu galau dan terpengaruh pemberitaan di media soal penghapusan kurikulum 2013, yang terpenting harus meningkatkan layanan pendidikan kepada anak didik kita,” kata Sigit.
Menurut Sigit, penghapusan sementara K-13 sudah diputuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, yang diharapkan memberikan kemudahan tentang metode belajar mengajar di sekolah menjadi lebih baik.
“Saya memahami betul banyak pro dan kontra kebijakan tersebut. Namun, jangan sampe menggangu konsentrasi guru dan murid saat belajar mengajar,” ujar mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Magelang itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD SBTH, Esti Budi Astuti menyatakan pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan soal wacana penghapusan kurikulum 2013. Meskipun sekolah ini, sudah melaksanakan K-13 selama satu semester, pihaknya akan siap menjalankan regulasi pemerintah jika nantinya ada perubahan maupun revisi kurikulum.
“Kami minta kepada pihak dinas pendidikan harus segera dan sering melakukan sosialisasi kepada kami, jika ada kebijakan baru soal kurikulum pelajaran, agar kami tidak mengalami kebingungan,” tutur Esti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.