Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat-obat Kedaluwarsa Dibakar, Bau Menyengat Bikin Warga Protes

Kompas.com - 13/12/2014, 17:31 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis


KOTA GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com
– Bau menyengat dan tak sedap mengganggu puluhan warga yang berada tepat di belakang Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli atau dekat Kantor Telkom Gunungsitoli di Jalan Imam Bonjol.

Sekitar 20 kepala keluarga di Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mengeluhkan pemusnahan ribuan obat kedaluwarsa yang dilakukan, Jumat (12/12/2014). Meski dilakukan di dalam kawasan rumah sakit, namun menyebabkan polusi udara sampai ke rumah warga.

Salah seorang warga, Jhon (42), mengaku sangat terganggu sekali dengan bau menyengat dari asap pembakaran obat-obatan tersebut.

“Kemarin malam, saya bawa keluarga untuk menginap ke rumah saudara saya karena asap yang kami hirup sangat mengganggu dan mungkin kesehatan kami sudah terganggu,” kata Jhon, Sabtu (13/12/2014).

Jhon mengatakan, hal itu sudah terjadi berulang. Warga juga sempat menyampaikan protes kepada pihak rumah sakit.

“Sudah pernah. Pembakaran yang dilakukan tersebut pernah disampaikan ke pihak Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, namun tidak digubris,” tambahnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, Rahmani Oktaviani Zandroto, mengatakan pemusnahan obat-obatan kedaluwarsa yang dilakukan kemarin dilakukan dengan izin resmi.

“Obat-obatan yang sudah kedaluwarsa di RSUD Gunungsitoli kita hapus dengan mengundang polisi, jaksa, pengadilan, dinas lingkungan hidup, resmi kok kita lakukan,” ungkap Zandroto di ruang kerjanya.

Pemusnahannya, lanjut Zandroto, dilakukan pula dengan menggunakan insenerator dan bukan dibakar manual.

"Berbeda dong asap insenerator dan asap yang dibakar manual dan pembakaran di dalam inseneratir tersebut meminimalisir polusi diudara, sehingga tidak akan mengganggu warga sekitar. Penghapusan obat-obatan yang dilakukan kemarin sebelumnya sudah melalui uji dan kita analisis,” tuturnya.

"Memang kami mengakui ada kebocoran pada insenerator dan sebelum melakukan diperbaiki sehingga asap yang ditimbulkan insenerator tidak mengganggu warga sekitar," tambahnya kemudian.

Sementara itu, Kariaman Zebua, Kepala Seksi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Kantor Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli, mengaku bahwa sejumlah warga sekitar RSUD Gunungsitoli mendatanginya di kantor hari ini. Namun, karena hari ini kantor tutup, warga lalu menghubunginya via telepon seluler untuk menyampaikan keluhannya.

“Tadi saya dihubungi, terkait pencemaran sampah medis,” katanya.

Menanggapi keluhan warga itu, Kariaman meminta pemusnahan tersebut dihentikan dan tidak boleh berulang.

"Jika kita perhatikan, cerobong asap yang dipakai tidak layak pakai. Untuk itu, kami dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Gunungsitoli sebagai wilayah penerima dampak agar proses pembakaran sampah medis dan lain sebagainya dapat dihentikan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com