Sebab, menurut Ahok, tujuan menertibkan PKL di Monas adalah demi kebaikan PKL itu sendiri, yakni agar tidak dimanfaatkan oleh mafia penyewa lapak. "Bos-bos mafia preman yang pasang-pasang pilok dipetakin, itu yang mau kita bersihkan semua, tetapi Ahok dibilang paling kejam sedunia. Mereka tidak pernah tahu Idi Amin (diktator Uganda), tidak tahu Hitler," ujar Ahok saat acara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tingkat DKI Jakarta, di Lapangan Monas, Sabtu (13/12/2014).
Menurut Ahok, pada dasarnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mempermasalahkan keberadaan PKL. Terlebih lagi, kata dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan kios-kios yang letaknya tidak jauh dari Lapangan IRTI.
"Secara teori, pedagang pasti akan mendekati kerumunan orang. Nah, Monas adalah gula menurut pedagang. Orang begitu banyak, kenapa tidak boleh ada PKL. Pedagang mendekatkan diri ke keramaian," ucap Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.