Muhammad Harley yang sehari-harinya bekerja sebagai dosen di Vocational education Dovelopment Center (VEDC) Malang menuturkan, dirinya yang sehari-harinya bergelut di dunia elektronik merasa tertantang untuk membuat mobil uap pertama di Indonesia.
"Merekonstruksi karya lama berupa mobil uap itu tidak mudah. Menurut saya, yang mudah malah membuat mobil baru," katanya.
Mobil uap karya Harley itu layaknya sebuah kereta kuda zaman kuno. Namun, mesin bertenaga uapnya berada di posisi bagian depan.
"Mobil uap itu dibuat pada 5 September lalu dan selesai pada 3 Desember 2014. Hari ini dioperasikan di museum angkut," katanya.
Secara umum, lanjut Harley, sistem kerja mobil ada beberapa tahap. Pertama, menggunakan tenaga biologis, seperti menggunakan tenaga kuda dan manusia. Selanjutnya, dari tenaga biologi menjadi tenaga uap.
"Setelah itu baru dari bahan bakar dan terakhir bertenaga nuklir," katanya.
Dioperasikan di museum angkut katanya, mobil uap karyanya itu, karena harus mengulang sejarah. Yakni pertama yang menciptakan mobil uap adalah Nicolas Joseph Cugnot, seorang ilmuwan di Perancis pada akhir abad 18 tepatnya pada tahun 1769.
"Kesulitan dalam pembuatan mobil itu karena bahan dan referensinya sulit. Tidak terdokumentasi apa yang dikaryakan oleh Nicolas itu. Kalau karya sekarang banyak yg terekam," katanya.
Bahan-bahan yang dipakai untuk mobil uap itu di antaranya adalah air sebanyak 20 liter yang dibakar dengan menggunakan kayu bakar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.