Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nyata Polisi Tilang Istri Sendiri Jadi Film Pendek

Kompas.com - 11/12/2014, 11:53 WIB
KOMPAS.com — Siang itu matahari sangat terik. Seorang perempuan muda pengendara sepeda motor berhenti bersama sederet pengendara lain saat lampu lalu lintas sedang berwarna merah. Seseorang tampak menghubunginya melalui ponsel. Ia pun mengambil ponsel, dan menyelipkan di helm yang dikenakannya.

Wanita itu terlihat buru-buru. Lampu lalu lintas masih menunjukkan warna merah. Namun, ia tak memedulikannya. Ia menerabas. Kontan, laju kendaraannya menghalangi rombongan kendaraan dari arah seberang.

Saat kegaduhan itu terjadi, seorang polisi lalu lintas melihatnya. Polisi itu lalu meminta sang perempuan menepi, dan memberi tahu bahwa tindakannya melanggar lalu lintas. Polisi itu lalu mengeluarkan surat tilang.

Di tengah-tengah tindakan polisi itu, sang perempuan menyadari bahwa polisi yang menilang adalah suaminya. Ia lalu merajuk meminta dibebaskan. Namun, polisi itu tanpa kompromi tetap menilang sang istri.

Sehari berlalu, matahari telah redup, dan sang polisi pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor dinasnya. Ia melepas helm, lalu menuju ke arah pintu. Namun, ia tak mendapati istrinya membukakan pintu. Pintu rumah pun tak dikunci. Ia kemudian masuk dan mengecek ke dalam kamar. Tenyata, istrinya telah tertidur lelap.

Sang polisi tak marah. Ia membiarkan istrinya dalam tidur. Dia lalu menghadiahkan sekuntum mawar merah, dan meletakkannya di samping tempat tidur. Di sana, tertempel secarik kertas dengan kalimat permintaan maaf. "Ma, maaf tadi papa tilang. Papa harap mama mengerti. Papa cinta mama".

Kisah ini adalah kisah nyata yang diadaptasi dari kisah Polantas Polres Gresik Aiptu Jaelani yang antikompromi. Saat bertugas, ia pernah menilang anggota KPK hingga istri sendiri. Film pendek yang disebar melalui jejaring sosial Facebook ini adalah persembahan Forum Film Jambi.

Hingga Kamis (11/12/2014) pagi, video ini telah ditonton oleh 467.985 pengguna internet. Beberapa penonton pun meninggalkan komentar atas video ini. "Ini namanya polisi yang menjalankan tugas dengan benar dan sangat terpuji, semoga dapat dicontoh oleh rekan2 polisi yang lainnya, itulah harapan kita Rakyat Indonesia," ungkap salah satu penonton dengan nama Anthony Silverlim.

Ada pula yang berkomentar dari Ranto Harefa, "Alangkah indahnya Indonesiaku seandainya seperti yang di video tadi. Namun, pada kenyataannya bertolak belakang yang terjadi di lapangan. Polantas acap kali membuat kita jengkel dengan perlakuan penyelesaian tilang di tempat alias Sogokan!"

Video tersebut telah diunggah sejak 17 Mei 2014 dengan diperankan oleh Brigadir Teuku Roy Muhammad Iskandar sebagai polisi penilang. Video ini baru beberapa hari terakhir mendapat atensi dari pengguna internet di Tanah Air, setelah sejumlah media memberitakannya.



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com