"Merebaknya kasus ebola di Afrika kini sudah merambah hingga lintas benua. Jadi ini keharusan, mau tidak mau kita harus waspada, simulasi ini sebagai bentuk kewaspadaan," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Mataram I Wayan Diantika, Rabu (10/12/2014).
Menurut Wayan, NTB perlu waspada dengan virus mematikan ebola karena saat ini semakin banyak warga NTB yang datang maupun bepergian ke luar negeri, seperti TKI maupun jemaah haji/ umrah.
Untuk itu, KKP bekerjasama dengan instansi terkait melakukan simulasi penanganan pasien ebola yang dilakukan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Selain simulasi, KKP juga telah menempatkan alat khusus pendeteksi suhu tubuh yang dipasang di Bandara Internasional Lombok (BIL) serta beberapa pelabuhan yang memiliki akses langsung dengan negara luar seperti Benete dan Lembar.
Wayan mengatakan, selain mengawasi pelabuhan dan bandara, pihaknya juga rutin mengawasi kapal-kapal asing yang masuk ke pelabuhan di NTB. Tahun ini ada sebanyak 36 kapal asing yang masuk melalui pelabuhan Lembar. Jumlah ini akan semakin bertambah saat liburan akhir tahun.
"Untuk kapal asing kita telah menyiapkan petugas deteksi yang telah dilengkapi alat khusus untuk mendeteksi penumpang yang kemungkinan terjangkit ebola," kata Wayan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.