Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sehari-hari Cuma Ada Air Berlimbah dari Selokan

Kompas.com - 09/12/2014, 09:10 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

Beberapa kali, kata Tata, upaya mengatasi persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih ini dilakukan. Namun, persoalan yang sama terus saja datang. “Saya sampai jemu mendengarnya. Laporan seperti ini sering saya terima,” ujar dia begitu saja.

Upaya, kata Ernawati, memang bukan tak pernah ada. Namun, belum ada kelanjutan. Suatu kali, kata dia, ada bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan warga meminta pembuatan fasilitas mandi, cuci, dan kakus.

Permintaan itu disetujui tetapi warga diminta menyediakan tanah hibah untuk lokasi pendiriannya. “Nah, di sini kami susah mencari tanah hibah, jadinya sampai sekarang belum ada bantuan MCK.”

Selain MCK, RW mengusulkan pula pemasangan jaringan PDAM. Namun, dari 179 keluarga di desa itu hanya ada lima keluarga yang punya cukup uang untuk berlangganan jaringan PDAM.

Ernawati berharap, Pemerintah bersedia memasang jaringan PDAM ke fasilitas umum seperti masjid, agar warga tetap bisa menikmati fasilitas air bersih setidaknya untuk minum dan masak.

“Di sini yang menggunakan ledeng hanya saya dan empat warga. Karena dari 179 keluarga, 40 persen kerja di pabrik, 20 persen pengangguran, dan 40 persen lainnya kerja serabutan," tutur Ernawati merinci.

Setiap kali musim kemarau tiba dan warga kehabisan air bersih, saat uang juga tak ada untuk membeli air dalam kemasan, sudah biasa bagi warga untuk mendatangi Ernawati atau empat keluarga lain yang sudah berlangganan air lewat jaringan PDAM untuk mendapatkan air secukupnya. Pilihan lain hanya air selokan yang sewaktu-waktu berubah warna itu....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com