Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2014, 05:40 WIB

SUBANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kamis (4/12)  mengaku heran, meskipun sudah disubsidi, produksi benih tanaman padi PT Sang Hyang Seri terus menerus turun. Oleh sebab itu, JK menegur Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Istochri Utomo.

Selain  kinerjanya yang dinilai kurang  memuaskan selama memimpin BUMN tersebut, juga terjadinya mismanajemen sehingga modalnya terus menyusut. Bahkan, untuk membayar gaji pun, Sang Hyang Seri sudah menunggak hingga tiga bulan.
     
"Sebenarnya bukan menegur, tetapi  kami dorong agar kinerjanya terus membaik. Sang Hyang Seri dan Balai Besar Penelitian Benih Padi Sukamandi bisa lebih bekerja sama untuk mencapai swasembada pangan. Di sini banyak doktor pertanian, masa selalu impor beras terus," kata JK menjawab Kompas, seusai meninjau Balai Besar Penelitian Benih Padi dan PT Sang Hyang Seri di Sukamandi, Subang, Jawa Barat.

Menurut JK, hasil penelitian Balai Besar Penelitian Tanaman Padi seharusnya bisa meningkatkan produksi benih dari Sang Hyang Seri agar pengadaan benih padi bagi seluruh petani di Indonesia dapat terus dilakukan.

“Bukankah Sang Hyang Seri bertanggung jawab untuk  pengadaan benih tersebut di seluruh Indonesia? Pokoknya, apapun, benih harus sampai ke petani. Kalau 7,5 ton per hektar belum bisa dicapai dari setiap panen, ya 5-6 ton dulu tidak apa-apa, ” tanya JK.

Kalla menginstruksikan agar selain dapat menjalankan tugasnya kembali memenuhi kualitas benih padi untuk petani, Sang Hyang Seri juga dapat memperbaiki kinerjanya sehingga bisa meningkatkan produksi benih padi kembali secara maksimal dan menyederhanakan prosedur pengadaan benih padi untuk petani yang tidak bertele-tele.

“Sang Hyang Seri sudah menerima subsidi sehingga petani tidak perlu mendaftar dulu seharusnya untuk mendapatkan benih padi. Berikan saja dan jangan dijual,” kata JK.

Sebelumnya, sambil berkeliling pabrik pengadaan benih padi untuk petani itu, Istochri mengakui kepada Kalla kalau pada tahun ini perusahaan yang baru dipimpinnya selama enam bulan terus merugi. Akibatnya, produksinya terus menurun.

“Penurunan produksi bisa mencapai 25 persen dari kapasitasnya 30.000 ton benih. Khusus untuk benih padi hibrida, sekarang hanya  mampu 700 ton saja. Selain itu juga ada  beban bunga akibat utang perusahaan Rp  800 miliar, dan perusahaan belum bisa mendapat pinjaman baru dari perbankan,” ujarnya.

Menurut Istochri, permintaan petani untuk benih padi baru masuk  50 persen. “Jadi, kami tidak berani produksi. Perlu ada usulan permintaan subsidi dulu dari petani Pak Wapres. Baru kami bisa produksi. Dengan permintaan tersebut berarti ada uang muka dari petani lebih dulu. Kebutuhan petani terhadap benih padi menjadi acuan terhadap jumlah produksi yang akan dilakukan Sang Hyang Seri. Sebab itu, daftar usulan petani menjadi penting," tuturnya. (Suhartono)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Regional
Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com