Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi, Dua Kapal Nelayan Tenggelam dalam Sehari

Kompas.com - 04/12/2014, 13:16 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAMUJU UTARA, KOMPAS.com - Cuaca buruk yang melanda sejak tiga hari terakhir di Pantai Mamuju Utara, Sulawesi Barat, menyebabkan dua kapal nelayan dan kapal angkutan barang dan penumpang tenggelam di Perairan Mamuju Utara, Kamis (4/12/2014).

Meski penumpangnya selamat, namun kapal beserta muatannya tak bisa diselamatkan. Tim SAR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tiba di lokasi tampak kewalahan mengevakuasi bangkai kapal dari lepas pantai ke daratan.

Kapal nelayan bernama Cahaya Anugrah tenggelam saat mengantar perlengkapan dan kebutuhan pesta pengantin seperti beras, ikan, minyak goreng dan alat hias pengantin ke wilayah Sempo. Kapal yang bermuatan empat penumpang tersebut tenggelam beberapa saat setelah meninggalkan empat pelelangan ikan Pasangkayu. Empat penumpangnya sempat menyelamatkan diri hingga ke daratan.

Peristiwa bermula ketika Cahaya Anugrah yang dinakhodai Makbul dihantam gelombang tinggi disertai angin kencang. Kapal langsung terbalik dan muatannya tenggelam. Joni, salah seorang penumpang, nyaris tewas lantaran terlilit tali kapal. Menurut Makbul, Joni berjuang melepaskan diri dari lilitan tali tersebut hingga bisa ikut menyelamatkan diri ke daratan.

“Kapal oleng dan langsung terbalik saat dihantam gelombang dan angin kencang. Seluruh muatan barang seperti beras, ikan minyak dan perlengkapan pengantin tenggelam," kata Makbul.

Hal yang sama juga terjadi pada nelayan di Kecamatan Bambalamotu, di tempat berjarak beberapa kilometer dari lokasi kecelakaan kapal Cahaya Anugrah. Kapal nelayan bernama Sahabat-1 mengalami kecelakaan naas sebelum mencapai tempat pelelangan ikan Bambalamotu.

Dua ton ikan hasil tangkapan nelayan tidak bisa diselamatkan. Kapal naas itu pecah dihantam gelombang tinggi sehingga tak satupun alat tangkap dan ikan hasil tangkapan yang bisa diselamatkan nelayan. Dua awak kapalnya selamat setelah berjibaku melawan gelombang hingga mendapat pertolongan nelayan di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com