Risma: Surabaya Sering Dapat Penghargaan, Ini yang Paling Membanggakan

“Hampir setiap minggu Surabaya mendapat penghargaan, mulai dari Kota Layak Anak, Kota Layak Lansia, Kota Pro Gender dan lain-lain, tapi ini penghargaan yang paling membanggakan bagi saya, itulah kenapa saya datang sendiri menerimanya,” ucap Risma, seusai menerima penghargaan di Pendopo Pengayoman, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (3/12/2014).

Risma mengungkapkan, kebanggaannya menerima penghargaan itu tidak lepas dari jerih payahnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat Kota Surabaya tanpa kecuali, termasuk bagi para penyandang disabilitas.

Risma mengaku, pembangunan dan kebijakan apapun yang diambil oleh pemerintah daerah selalu diupayakan memihak kepada kaum disabilitas.

“Memang tidak mudah memberikan rasa adil untuk semua. Karena kita harus mengerti dan memamahi seluruh aspek yang mereka inginkan. Saat ini saja masih banyak kebutuhan mereka yang belum terpenuhi,” lanjut Risma.

Kendati demikian, Risma menyebutkan, di Surabaya, insfrastruktur dan fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas sudah cukup memadai. Tidak ada lagi jalan naik turun di Kota Pahlawan itu. Bahkan, pihaknya juga kerap memberikan bantuan berupa alat bantu bagi kaum disabilitas, seperti kursi roda yang sekaligus bisa digunakan untuk mandi, sehingga tidak merepotkan orang lain.

“Saya dipilih untuk merawat dan mensejahaterakan warga. Kita dipilih tidak hanya untuk yang enak-enak saja. Memberikan kursi roda itu enak, tapi kita juga harus berfikir bagaimana kursi roda itu benar-benar bisa bermanfaat bagi mereka. Selain itu kita juga harus memikirkan bagaimana pekerjaannya, kesehatannya hingga pendidikannya,” tandas Risma.

Risma adalah satu dari 18 pemimpin daerah dan tokoh di Indonesia yang menerima penghargaan dari Kemensos dalam rangka HDI 2014 di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Selain Risma, penghargaan serupa juga diterima oleh Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung Bambang Karno, Bupati Lombok Tengah, Rektor UI, Rektor UNJ, Rektor ITS dan para pekerja sosial yang dalam hidupnya mendampingi kaum disabilitas.

“Penghargaan ini sebagai apresiasi kami atas upaya mereka yang telah peduli serta berjuang untuk pendidikan inklusi di daerahnya masing-masing melalui beragam kebijakannya. Mereka punya catatan baik,” ucap Nahar, Direktur Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan Kemensos RI.

Nahar juga berharap, dengan pemberian penghargaan tahunan itu, bisa menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal yang sama sehingga tujuan akhirnya adalah jika banyak orang yang peduli, maka banyak juga kaum disabilitas di Indonesia semakin merasa diperhatikan.