"Kita keberatan. Kebijakan ini kan mendadak, sehingga kita tidak bisa melakukan langkah antisipasi," ujar Istijab, ketua Perhimpunan Hotel dan Resotran (PHRI) DIY, Rabu (03/12/2014).
Menurut Istijab, selama ini, acara meeting, incentive, convention (konvensi)dan exhibition (pameran) (MICE) menjadi salah satu penyumbang pendapatan hotel-hotel di Yogyakarta. Imbas pelarangan itu, lanjut dia, akan lebih dirasakan oleh beberapa hotel yang letaknya di luar ring satu Malioboro atau hotel-hotel yang tanpa jaringan. Imbas terburuk, bagi hotel-hotel tersebut kolaps karena tidak mampu menanggung beban operasional.
Terkait hal itu, PHRI DIY telah melayangkan surat keberatan serta meminta menunda pelaksanaan larangan PNS menggelar rapat di hotel. Pengelola hotel dan pariwisata meminta waktu untuk promosi menggaet tamu-tamu swasta.
Selain itu, pengelola hotel dan restoran juga harus menggiatkan acara-acara budaya sebagai magnet untuk pengunjung. Hanya saja, menurut dia, untuk melakukan promosi itu tetap membutuhkan waktu perencanaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.