Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Kecelakaan, Hati-hati Lewat Km 90-100 Tol Cipularang!

Kompas.com - 02/12/2014, 12:32 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
 — Tabrak lari yang menewaskan Fathkun Nadjib (50), pemimpin klub offroad Jelajah Tanah Air (Jelata), mengingatkan akan banyaknya kecelakaan tragis yang terjadi di Tol Cipularang Km 97+400. Oleh karena itu, polisi mengingatkan agar pengguna Tol Cipularang waspada ketika melintas di kawasan ini.

“Km 97 itu memang rawan kecelakaan. Bahkan sebelum kasus kecelakaan Saeful Jamil, ada empat atau lima kejadian terjadi di sepanjang jalur tersebut. Tapi orang kerap menyangkutpautkan kecelakaan itu dengan hal mistis,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Martinus Sitompul kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (2/12/2014).

Banyaknya kecelakaan di ruas tol tersebut membuat sejumlah pihak seperti PU, Jasa Marga, kepolisian, dan sejumlah pakar pernah melakukan evaluasi dan penelitian. Evaluasi dititikberatkan pada Km 90 sampai Km 100 yang dipetakan rawan kecelakaan.

“Jalan di luar negeri, setiap belokan harus dengan ketinggian berapa, derajatnya berapa, kontur angin, dan lain-lainnya dikaji dengan detail. Itu pula yang dilakukan tim tersebut,” tutur Martinus.

Martinus mengaku tidak mengetahui secara detail hasil kajian ilmiah. Polisi lebih fokus pada pencegahan dan antisipasi agar menekan angka kecelakaan. Karena itulah, di Km 90-100, patroli polisi maupun PJR diperbanyak. Bahkan, memasuki Km 97, patroli kerap mengingatkan pengendara untuk berhati-hati.

“Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah Km 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus lebih ekstra hati-hati saat melewati jalur tersebut. Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati,” imbuhnya.

Sementara itu, pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Ofyar Z Tamin, mengatakan, mulai dari Km 100 jalan agak menurun. Ketika jalan menurun akibat beban massa dari kendaraan, tanpa disadari kecepatan semakin bertambah tinggi. Dalam kondisi seperti ini, seharusnya pengemudi meningkatkan kewaspadaan.

“Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana. Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com