Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/11/2014, 16:30 WIB
|
EditorFarid Assifa
UNGARAN, KOMPAS.com - Ada saja tingkap polah pelanggar lalu lintas saat tertangkap razia petugas. Seperti yang terjadi dalam Operasi Zebra gabungan Satlantas Polres Semarang dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika serta TNI, di depan Markas Komando Satlantas di Jalan Diponegoro, Ungaran, Jumat (28/11/2014).

Ruslan (27), warga Desa Karang Harto, Sulang, Rembang, dicurigai mengendarai sepeda motor curian. Sebab, dirinya tidak dapat menunjukkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan pelat motor H 8212 UB yang digunakan Ruslan ternyata juga palsu.

Rencananya, Ruslan akan membawa sepeda motor jenis matik tersebut pulang ke rumahnya di Rembang. Dia sempat mencoba kabur saat petugas memintanya berhenti untuk diperiksa.

“Saya tidak mencuri. Motor ini baru saya beli dari saudara saya di Salatiga seharga Rp 2 juta,” kata pria berambut gondrong itu.

Meski membawa motor "bodong", Ruslan tidak menunjukkan raut muka bersalah atau takut. Pria berkulit gelap itu bahkan terkesan dingin saat polisi dan sejumlah wartawan mengajukan sejumlah pertanyaan. Namun, saat polisi memintanya membuka tas besar yang dibawanya, Ruslan tampak berang. Ia pun membukanya, ternyata isinya pakaian dan sejumlah barang yang dia sebut azimat (kesaktian).

“Silakan dibongkar, tapi kembalikan seperti semula. Jangan ada yang acak-acakan,” katanya dengan nada tinggi.

Lantaran tak mau memperpanjang urusan, polisi hanya menggeledah bagian atas tas tersebut. Di antara azimat tersebut adalah pring pethuk (sejenis bambu) dan kain bertulis rajah. Sepertinya azimat-azimat yang dibawa Ruslan tidak dapat menolongnya bebas dari razia polisi. Pada akhirnya dia digelandang ke Satuan Reserse Kriminal Polres Semarang untuk diperiksa terkait kepemilikan sepeda motor "bodong".

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Semarang AKP Alil Rinenggo mengatakan, hingga hari ketiga Operasi Zebra yang digelar Satlantas Polres Semarang, sudah ada 1.000 lebih bukti pelanggaran (tilang). Sedangkan dalam razia kali ini, dilakukan sidang di tempat yang dilaksanakan di kawasan tertib lalu lintas (KTL).

“Operasi di hari ketiga kita terapkan sidang di tempat. Jadi hakim dan jaksa dihadirkan di lokasi operasi untuk menyidangkan pelanggar lalu lintas," kata Alil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke