Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guntur Bumi Wajib Lapor ke Polres Balikpapan Tiap Kamis

Kompas.com - 25/11/2014, 14:32 WIB
BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Balikpapan, Kalimantan Timur, mewajibkan Guntur Bumi melapor setiap Kamis setelah penangguhan penahanannya dikabulkan. "Setiap Kamis, artinya sekali seminggu, yang bersangkutan harus melapor ke Polres di Balikpapan," kata Kepala Polres Balikpapan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Azis Nizar, Selasa (25/11/2014).

Bila yang bersangkutan tidak melapor sesuai ketentuan, maka penangguhan penahanannya segera dicabut dan polisi akan kembali menjebloskan tersangka dalam kasus pencuri perhiasan emas 200 gram itu ke dalam tahanan.

"Itu juga sudah kami ringankan sebab yang bersangkutan bertempat tinggal di luar Balikpapan. Wajib lapor itu dua kali seminggu sebetulnya," kata Andi Azis.

Cilik Guntur Bumi Al Qurthubi atau Guntur Bumi alias Muhammad Susilo Wibowo adalah tersangka dalam kasus pencurian 200 gram emas senilai Rp840 juta. Guntur Bumi sudah berada dalam tahanan Polres Balikpapan selama 19 hari ketika persetujuan atas permohonan penangguhan penahanannya dikabulkan.

"Kami kabulkan antara lain karena yang meminta penangguhan justru pelapor kasus ini sendiri," kata Kepala Polres Balikpapan.

Pengacara Guntur Bumi, Afrian Bondjol, mengatakan pelapor meminta permohonan penahanan karena kedua pihak sudah berdamai dan keluarga menjamin Guntur Bumi tidak akan kabur. Pelapor adalah pasangan suami isteri Abdur Rauf Hakim dan Yusdiana, yang mengadukan Guntur Bumi ke Polres Balikpapan pada 2012.

Guntur Bumi ditahan di Balikpapan karena tempat kejadian peristiwa ada di Balikpapan. Saat itu, Guntur Bumi yang masih disebut ustaz melakukan praktik pengobatan alternatif massal di rumah Hakim di Jalan MT Harjono di Balikpapan.

Selesai acara Abdul Rauf dan Yusdiana sadar telah kehilangan perhiasan emas 200 gram. Ketika Guntur Bumi hendak meninggalkan Balikpapan, salah seorang saksi yang mengantar Guntur Bumi ke Bandara Sepinggan melihat perhiasan emas yang hilang ada di tas pinggang Guntur Bumi.

Guntur Bumi lalu diamankan ke salah satu ruangan di bandara. Dalam rekaman video amatir, yang juga diunggah ke situs berbagi video YouTube, tampak Guntur Bumi duduk bersama Abdul Hakim dan di sekitarnya ramai petugas bandara dan polisi.

Menurut Muannas Alaidid, pengacara Guntur Bumi ketika itu, kedua pihak telah berdamai setelah Guntur Bumi mengembalikan perhiasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com