Sepeda motor standar yang telah dimodifikasi sehingga bisa beroperasi dengan bahan bakar campuran air dan bioethanol itu.
Sepeda motor berbahan bakar campuran bioethanol dan air merupakan salah satu karya Team Auto Physics (TOP) USU yang diluncurkan di Universitas Sumatera Utara (USU), 19 November lalu, selain sepeda motor berbahan bakar premium plus air. Keduanya dibuat dengan mengusung semangat hemat bahan bakar minyak (BBM) dan tentu saja, ramah lingkungan.
Berawal dari keresahan
Riset ini berawal dari penelitian Dr Tulus Ikhsan Nst, staf pengajar di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU, pada tahun 2007. Seperti disebutkan dalam publikasi resmi USU, Maret lalu, Tulus mengakui bahwa penelitian itu bermula dari keresahan terhadap fakta semakin menipisnya cadangan minyak bumi dunia, khususnya di Indonesia yang menimbulkan efek gas rumah kaca dari berbagai jenis kendaraan berbahan bakar minyak.
Penelitian ini juga didasarkan pada semangat dunia akademis untuk selaras dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengatasi krisis energi melalui penemuan penemuan sumber-sumber energi yang diperlukan serta berperan aktif dalam mencegah peningkatan pemanasan global dengan meningkatkan pengurangan emisi sebesar 26 persen menjadi 41 persen pada tahun 2020.
Namun, karena keterbatasan dana dan sarana yang disediakan oleh pihak universitas, penelitian ini sempat vakum selama dua tahun. Penelitian tentang pembuatan sepeda motor ramah lingkungan dimulai sejak tahun 2009. TOP USU, yang sebelumnya bernama Physics Research Group (PRG) dibentuk dan Tulus menjadi dosen pembimbingnya.
Dari tahun 2010 hingga 2012, penelitian TOP USU didanai oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dan mulai 2014, dana penelitian sepenuhnya dibiaya oleh PT Pertamina. Kehadiran Pertamina saat itu diharapkan bisa mendukung dalam hal pendanaan, pemberian fasilitas laboratorium serta workshop mini.
Hingga saat ini, sudah ada tiga sepeda motor yang diciptakan, yaitu sepeda motor berbahan bakar bioethanol 99 plus air, sepeda motor berbahan bakar bioethanol 96 plus air dan sepeda motor berbahan bakar premium plus air. Semua sepeda motor ini memiliki kelebihan dari sepeda motor konvensional, yaitu bahan bakarnya dapat diperbaharui, emisi gas buang yang ramah lingkungan dan performa serta kecepatan sepeda motor yang jauh lebih tinggi.
Karya mahasiswa
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan