Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Penusukan Anggota Brimob di Binjai karena Masalah Pribadi

Kompas.com - 21/11/2014, 12:26 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, penusukan Brigadir Beni Sihombing anggota Brimob hingga tewas di Binjai, Sumatera Utara, berlatar belakang masalah pribadi. Pelaku adalah anggota TNI.

"Masalah pribadi sebelum kejadian merupakan latar belakangnya. Itu penjelasan Kapolres setempat," ujar Ronny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/11/2014).

Ronny belum mengetahui apa permasalahan keduanya. Dia masih mengumpulkan informasi dari kepolisian setempat. Peristiwa tersebut, lanjut Ronny, murni persoalan pribadi dan tidak ada permasalahan antara institusi Polri dan TNI.

"Tidak ada kaitan dengan institusinya masing-masing," ucap Ronny.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya sebelumnya membenarkan bahwa pelaku pembunuhan Beni Sihombing adalah anggota TNI.

"Pelaku berinisial A, pangkat sersan dua. Dia anggota Brigif 7 Rimba Raya," ujar Fuad saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat siang.

Seusai membunuh Beni, kata Fuad, A langsung menyerahkan diri ke POM TNI Angkatan Darat yang berada tak jauh dari lokasi pembunuhan. Hingga kini, personel POM tengah mengorek kronologi hingga motif tindakan tersebut.

"Pasti yang bersangkutan kena sanksi hukum. Namanya juga membunuh. Kita ikuti saja prosesnya, biar persidangan yang memberikan sanksi," ujar dia.

Brigadir Beni Sihombing, anggota Kompi A Brimob Polda Medan, Sumatera Utara, tewas pada Kamis (20/11/2014) malam. Dia ditusuk dengan senjata tajam di sebuah warung tuak, Jalan Juandi, Mencirim, Binjai Timur.

Menurut keterangan warga setempat, pelaku memang sempat cekcok dengan korban pada sebulan silam. Keduanya baru bertemu lagi pada Kamis malam hingga pembunuhan tersebut terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com