Mereka memblokade Kalan Perintis Kemerdekaan yang merupakan jalan trans yang menghubungkan kota Makassar dengan kabupaten yang berada di sebelah utara Sulsel. Warga pun marah dan melakukan perlawanan. Akhirnya aksi saling serang dengan menggunakan batu, panah pun tak terhindarkan.
Kedua kubu yang berjumlah ratusan orang ini tak takut terluka akibat bentrokan. Setelah beberapa jam bentrok, mahasiswa mundur hingga ke dalam kampusnya. Di sana, warga yang brutal membakar lima motor motor dan seluruh sepeda berada di area kampus. Selain itu, pos satpam kampus yang terletak di pintu satu dibakar warga.
Bentrokan ini reda setelah ratusan pasukan TNI dari Yon Armad terjun ke lokasi mengamankan situasi. Anggota TNI memaksa warga keluar dari kampus, dan mahasiswa masuk ke dalam kampus.
Salah seorang wartawan MNC Grup, Muhammad Sardi alias Idho pun ikut menjadi korban. Saat mengambil gambar dari dalam kampus terkait bentrokan itu, Idho sempat disandra oleh mahasiswa. Sardi mengatakan, mahasiswa memaksanya menghapus rekaman gambarnya.
"Beberapa menit saya disandra dan dihapus gambarku dalam memory card. Mahasiswa Unhas anti sama wartawan, karena guru besar fakultas hukum, Prof DR Musakkir SH MH ditangkap nyabu bareng mahasiswi, terus diberitakan. Untungnya saya tidak diapa-apakan oleh mahasiswa," kata Idho usai bentrokan reda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.