Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi "Surat Cinta" Wali Kota Solo yang Batal Diberikan kepada Jokowi

Kompas.com - 18/11/2014, 18:30 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis


SOLO, KOMPAS.com — Desakan dari mahasiswa untuk turun bersama ke jalan ditanggapi dengan semangat oleh Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Rudy mengatakan bahwa dia konsisten untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sejauh pemerintahan Joko Widodo tidak memberantas terlebih dahulu mafia migas yang dikuasai segelintir orang.

Namun, Rudy belum memastikan kapan akan sunguh-sungguh ikut turun ke jalan. Sahabat Presiden Joko Widodo tersebut bercerita bahwa akibat kenaikan harga BBM, Senin (17/11/2014)  dini hari itu, dia gagal bertemu dengan Jokowi.

Pada waktu yang sama, Rudy sebenarnya bermaksud menyerahkan surat pribadinya yang berisikan ajakan kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut untuk menunda kebijakan kenaikan harga BBM.

"Jujur saja, saya berangkat di Jakarta dan hendak meminta izin untuk bertemu dengan Jokowi dan menyerahkan surat yang berisi lima poin untuk dipertimbangkan agar harga BBM jangan dinaikkan dulu. Lha enggak jadi saya berikan, wong sudah telanjur dinaikkan," kata Rudy di rumah dinas Lojigandrung, Selasa (18/11/2014).

Rudy mengaku akhirnya memang sempat bertemu dengan Jokowi. Namun, itu setelah harga BBM sudah telanjur dinaikkan.

Surat di dalam amplop putih tersebut pun ditunjukkannya kepada wartawan. Ada lima poin rekomendasi yang ditulis Rudy dalam surat tersebut. Berikut uraiannya.

"1. Mengingatkan kembali hal yang pernah bapak cita citakan yaitu mengupayakan untuk memberantas mafia pajak dan mafia migas. 2. Untuk merencanakan secara matang penetrasi dan pembangunan infrastruktur bagirakyat Indonesia terutama untuk rakyat miskin 3. Apabila dilakukan kenaikan harga BBM, mohon dikenakan untuk mobil pribadi roda empat sedangkan untuk transportasi umum, transportasi distribusi pangan, dan lain sabagainya, termasuk transportasi roda dua untuk tidak dilakukan terlebih dahulu. Adapun cara yang digunakan dengan melakukan pengendalian dengan kartu kendali dengan sistem pengawasan melalui SPBU. 4. Mohon untuk waspada terhadap isu kenaikan BBM yang akan dibarengkan dengan kenaikan upah buruh. 5. Mohon untuk memfokuskan terhadap kinerja anggaran kementrian dulu saja dengan upaya untuk memperhatikan DIPA dimasing masing kementrian." demikian isi surat Rudy.

Dia menerangkan bahwa surat tersebut adalah wujud kecintaan dari seorang sahabat yang menginginkan agar sahabat tersebut tidak salah langkah dalam mengambil kebijakan.

"Ini ingin saya berikan sebagai wujud hormat dan cinta saya kepada beliau agar benar-benar menyejahterakan rakyat," kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com