Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa: Belum Lama Dilantik, Jokowi Sudah Menaikkan Harga BBM

Kompas.com - 17/11/2014, 23:33 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sesaat setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diumumkan oleh Presiden Joko Widodo, aktivis yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) langsung mengelar aksi di pertigaan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kali Jaga. Aksi puluhan mahasiswa ini sebagai bentuk protes atas kenaikan harga BBM bersubsidi.

Mahasiswa memandang bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah mengkhianati rakyat dengan menaikkan harga BBM. Kepercayaan rakyat memilih Jokowi-JK menjadi pemimpin negara disalahgunakan dengan menaikkan harga BBM secara mendadak.

"Kabinet Jokowi-JK adalah pemerintah yang tidak pro-rakyat. Belum lama dilantik sudah menaikkan harga BBM," tegas Ardy Syihaab, koordinator LMND, Senin (17/11/2014) malam.

Ardy mengungkapkan, imbas dari kenaikan harga BBM akan sangat terasa bagi rakyat kecil. Salah satunya adalah naiknya harga sembako dan barang-barang lainya.

"Secara terang-terangan telah melanggar janjinya menyejahterakan rakyat kecil," ucapnya.

Karena itu, LMND secara tegas menolak kenaikan harga BBM dan mendesak pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mencabut keputusan itu.

Seperti diketahui, sekitar pukul 21.20 WIB Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Kenaikan harga berlaku sejak Selasa (18/11/2014) pukul 00.00 WIB. (Baca juga: Jokowi Tetapkan Harga Premium Rp 8.500 dan Solar Rp 7.5000).

Jokoiwi menyebutkan kenaikan harga BBM karena ketiadaan anggaran untuk membangun infrastruktur dan pelayanan kesehatan. Anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM. (Baca juga: Jokowi Naikkan Harga BBM karena Anggaran Infrastruktur dan Kesehatan Minim)

Sebagai kompensasi, lanjut Jokowi, pihaknya sudah menyiapkan kompensasi perlindungan sosial berupa paket Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar. (Baca juga:Ini "Kompensasi" Kenaikan Harga BBM Menurut Jokowi dan Mulai Selasa, "Kartu Sakti" Bisa Dicairkan di Kantor Pos).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com