Beberapa warga melaporkan, di daerah Paal II, air mulai menggenangi jalan-jalan protokol. "Tadi saya mau lewat di Paal Dua, tapi pas di depan pompa bensin, air telah meluap terpaksa putar balik ke arah Minahasa Utara," ujar Hendro Logahan.
Warga juga trauma banjir bandang yang pernah terjadi pada Januari 2014 lalu. Banjir yang disertai dengan tanah longsor tersebut merenggut banyak jiwa dan memaksa ribuan warga mengungsi.
Dalam beberapa hari terakhir, Manado sering turun hujan dalam intensitas yang cukup tinggi. Penanganan sungai Jengki yang sering meluap saat hujan deras yang belum maksimal pasca-bencana Januari silam, membuat warga semakin khawatir.
Dampak gempa
Sementara itu, akibat guncangan gempa tadi pagi, beberapa bangunan di Kota Manado dilaporkan rusak. Sebuah rumah dua lantai di Mahawu roboh, sementara sebagian dinding lantai 7 Hotel Lion ambruk dan menimpa kendaraan di bawahnya.
Warga Manado sempat waswas dengan adanya peringatan dini mengenai tsunami. Namun kekhawatiran itu hilang saat membaca rilis BMKG yang menyebutkan tsunami yang melanda pesisir pantai Manado hanya setinggi 0,03 meter. Belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat gempa bumi tadi. Kini, peringatan bahaya tsunami juga telah resmi dicabut oleh BMKG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.