Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Musim Hujan, Warga Kelud Diminta Waspadai Lahar

Kompas.com - 05/11/2014, 14:14 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com - Masyarakat di sekitar Gunung Kelud, Jawa Timur, diminta tetap waspada dari ancaman bencana, terutama risiko bencana lahar menjelang musim penghujan. Potensi terjadinya bencana itu tetap tinggi akibat masih banyaknya material sisa letusan 13 Februari lalu.

Diperkirakan masih ada 60 juta meter kubik material bebatuan dan pasir yang tersebar di sekitar puncak gunung sehingga jika sewaktu-waktu turun hujan, tumpukan material yang masih labil itu akan mudah tergerus dan menimbulkan gelombang longsoran yang membahayakan masyarakat sekitar gunung.

Camat Ngancar, Ngaseri, mengatakan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan segenap elemen masyarakat untuk mengantisipasi bencana lahar itu. Dari pemetaan yang ada, menurut dia, ada 15 desa di 4 kecamatan yaitu kecamatan Plosoklaten, kecamatan Kepung, Kecamatan Puncu, serta Kecamatan Ngancar yang masuk dalam kategori rawan.

"Semua elemen terus berkoordinasi untuk mengantisipasinya," kata Ngaseri, Rabu (5/11/2014).

Potensi titik bahaya, lanjutnya, relatif menyebar terutama terletak mulai dari daerah hulu hingga hilir sehingga beberapa sungai yang ada disekitar gunung terus dimaksimalkan fungsinya.

Selain itu, juga telah dipasang beberapa alat pemantau banjir lahar yang ditempatkan di beberapa titik pada empat sungai aliran lahar. Alat pendeteksi dini itu nantinya akan memberikan informasi terkait bencana sehingga masyarakat akan waspada.

Pola kerja alat itu, lanjut Ngaseri, terhubung dengan pos pengamatan gunung api milik Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi yang ada dikawasan puncak kelud. PVMBG kemudian meneruskan kepada publik.

"Dari PVMBG itu diteruskan ke saluran-saluran komunikasi yang ada, baik melalui Radio amatir maupun radio komunitas," pungkasnya.

Gunung yang berketinggian 1.721 meter di atas permukaan air laut itu meletus eksplosif pada Februari lalu dan menyebabkan 86.000 jiwa menjadi pengungsi. Tidak ada korban jiwa langsung dalam peristiwa alam itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com