"Siswa terlambat dihukum, kalau guru datang lambat tidak masalah," demikian penggalan dari status yang diunggah oleh Reksa ke Facebook.
Sudiwarto, orangtua Reksa, mengaku bahwa sekolah telah memberhentikan anaknya karena status di Facebook yang dinilai menohok institusi pendidikan itu.
"Pihak sekolah memberhentikan anak saya karena mereka merasa malu dengan status yang dibuat oleh siswanya di Facebook. Ia diberhentikan, kemudian dipindahkan ke sekolah lain," papar Sudiwarto, Senin (3/11/2014).
Sudiwarto atau yang akrab disapa Totok menyayangkan sikap sekolah yang dinilainya tidak memperlihatkan sikap mendidik, tetapi langsung menjatuhkan sanksi keras.
"Kalau status yang dibuat di Facebook itu salah, seharusnya sekolah mendidiknya dengan baik, bukan lantas memberhentikan," ujarnya.
Totok juga menilai, pemberhentian anaknya tidak dilakukan sesuai prosedur. Sebelum memberhentikan anaknya, sekolah juga tidak memberitahukan kepada orangtua mengenai permasalahan yang terjadi.
"Silakan saja mereka memberhentikan anak saya. Namun, sebelum itu dilakukan, pihak sekolah beri tahu dan libatkan kami, orangtua, masalah apa yang dilakukan anak kami di sekolah," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.