Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hijrah" dari Dolly, Gadis PSK Ini Jajakan Diri ke Tamu-tamu Hotel

Kompas.com - 03/11/2014, 12:17 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — "Alumni" kompleks lokalisasi prostitusi Dolly, Kota Surabaya, Jawa Timur, ternyata tak hanya menjajakan seks komersial melalui jejaring sosial, seperti yang marak di Surabaya.

Kini, wilayah Malang pun menjadi sasaran. Namun, cara dan sasarannya berbeda. Kisah ini berdasarkan pengakuan seorang bekas penghuni Dolly asal Kabupaten Jember yang tinggal di salah satu kontrakan di Kota Malang.

Dia mengaku, saat Dolly ditutup, ia pulang ke kampungnya di Jember. "Dua bulan di Jember, tak ada kerjaan di rumah. Aku mau cari kerja di Malang. Maunya kerja di hotel, tapi belum ada lowongan. Akhirnya, ketemu dengan teman yang memang suka melayani tamu-tamu di hotel, aku ikut dia," kata perempuan berinisial FZ itu, akhir pekan lalu.

Perempuan yang mengaku pernah kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang itu menjadi penjaja seks karena murni didorong kebutuhan ekonomi. "Papa dan mama saya cerai karena usaha yang digelutinya bangkrut. Kuliah tidak sampai lulus. Aku harus cari nafkah sendiri," kata dia.

Di Malang, FZ baru dua bulan. Dalam operasi yang menyasar tamu hotel di Malang, FZ menjual diri berdasarkan pesanan. "Foto aku ada di beberapa karyawan hotel di Malang untuk ditawarkan ke beberapa tamu hotel yang datang. Kalau ada kecocokan, langsung transaksi," kata dia.

Namun, biasanya, FZ tak langsung menuju ke hotel di mana tamu menginap. FZ mengajak tamu itu bertemu terlebih dahulu di luar hotel. "Bisa ketemuan di mal atau di rumah makan atau di sebuah kafe," kata FZ, yang sudah empat tahun menghuni Dolly.

Untuk layanannya ini, FZ memasang tarif Rp 500.000. Namun, jarang tamu yang memberikan sesuai harga yang ditentukan. "Kebanyakan memberi lebih dari Rp 500.000. Kadang juga diajak belanja ke mal. Dia yang membayar," kata dia.

Mayoritas tamu yang pernah dilayani FZ adalah pengusaha yang berduit. "Karena kebanyakan tamu yang tinggal di hotel berbintang. Selain tamu hotel, aku tidak melayani karena mudah dirazia satpol PP," kata dia sembari tersenyum.

Dia menyadari tak akan selamanya berada di dunia yang kini digelutinya. "Nantinya, aku akan hidup secara normal, akan menikah dan akan mencari suami yang bisa membimbing saya lebih baik," kata dia.

FZ mengaku sudah mulai menabung untuk membeli rumah di salah satu perumahan di Kota Malang. "Aku juga punya cita-cita bagaimana punya suami dan anak serta bisa membina keluarga yang harmonis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com