Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati Sering Dianiaya, Istri Bacok Suami Saat Tidur

Kompas.com - 01/11/2014, 16:44 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Romania Banu (32), warga Obe, Desa Fafinesu A, Kecamatan Insana Fafinesu, Kabupaten Timor tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), nekat membacok suaminya sendiri, Gregorius Tae (36), lantaran sakit hati sering dianiaya.

Romania membacok suaminya dengan menggunakan sebilah parang sebanyak tiga kali di tangan sebelah kanan, saat suaminya sedang tidur terlelap di dalam kamar mereka, Sabtu (1/11/2014) dinihari tadi. Akibat bacokan itu, korban menderita luka sabetan cukup serius di bagian tangan.

Kepala Sub Bagian Polres TTU, Iptu Felix Kadati kepada Kompas.com di Polres TTU, Sabtu (1/11/2014) mengatakan, setelah membacok sang suami, Romania langsung lari sambil membawa parang menyerahkan diri ke Polres TTU.

“Dia (Romania) selama ini sakit hati sering dipukuli suaminya sehingga dia nekat potong (bacok) suaminya pakai parang. Setelah itu dia lari dari rumahnya menuju salah satu kerabatnya di Kefamenanu dan pagi tadi dia serahkan diri di ke markas Polres TTU. Memang kita lihat wajahnya (Romania) ada bengkak dan lebam akibat dipukul suaminya,” ujar Felix.

Saat ini, lanjut Felix, Romania sudah mendekam di dalam sel tahanan Mapolres TTU untuk diproses lebih lanjut, sementara itu Gregorius sedang dijemput oleh sejumlah anggota Polres di kediamannya di Desa Fafinesu A Romania Banu yang diwawancarai sejumlah wartawan di pintu sel tahanan Polres TTU mengaku kesal dengan ulah suaminya yang sering mabuk minuman keras dan memukulinya setiap hari.

“Selama delapan tahun menikah, hampir setiap hari saya selalu dipukul. Kejadiannya kemarin sore saya suruh dia untuk kerja iris tuak (mengambil nira dari pohon lontar). Karena dia menolak untuk kerja, sehingga kami sampai bertengkar dan terakhir dia pukul saya. Bahkan dia sempat gantung saya, tetapi saya pun berontak dan melepaskan diri. Usai berkelahi dia kemudian tidur karena memang saat itu dia sementara mabuk sopi (minuman keras). Saat dia tidur sono (terlelap), saya ambil parang dan potong dia sebanyak tiga kali dan saya pun lari,” ungkap Romania.

Atas kejadian itu, Romania pasrah dan menerima diproses secara hukum dan dia berharap aparat penegak hukum bisa bersikap adil dan bijaksana dalam menindaklanjuti kasus yang menimpa dirinya itu.

Sementara itu, ditemui terpisah di Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Polres TTU, Gregorius Tae yang datang memberikan keterangan polisi dengan kondisi tangan yang masih dibalut kain akibat pendarahan mengaku selama ini memang sering menganiaya istrinya.

“Kemarin dia paksa saya untuk pergi iris tuak tapi karena saya sedang mabuk sopi makanya saya tolak sehingga itu yang buat dia marah-marah. Karena terlalu jengkel maka saya tumbuk (tinju) dia di muka sampai dia setengah mati (nyaris pingsan). Usai berkelahi saya tidur dan sekitar pukul 2.00 Wita dinihari tadi saya sadar karena tangan saya sakit. Begitu saya lihat ternyata tangan ini penuh darah. Saya pun minta bantuan adik saya untuk mengobati luka ini. Selama ini kalau kami dua berkelahi, saya selalu pukul dia,” tutur Gregorius.

Terhadap perlakuan sang istri, Gregorius menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk diproses secara hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com