Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, 43 Warga Difabel Mampu Operasikan Mesin Jahit Garmen

Kompas.com - 30/10/2014, 19:59 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BAWEN, KOMPAS.com - Pertama di Indonesia, 43 penyandang disabilitas (difabel) lulus pendidikan operator mesin jahit spesialis garmen. Mereka adalah bagian dari pilot project yang digagas oleh International Labour Organization (ILO) melalui Better Work Indonesia (BWI) yang bermarkas di Graha Inti Apac selama dua bulan penuh.

Konsultan Program Disabilitas, BWI, Angela Friska, mengatakan, pelatihan yang menggandeng PT Apac Inti Corpora (AIC) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Tengah ini diikuti oleh 43 peserta yang diperoleh dari promosi di jejaring media sosial. Pelatihan ini dipusatkan di Graha Inti Apac dan BPSDM.

"Diharapkan upaya ini bisa membekali pengetahuan dan keterampilan bagi penyandang disabilitas. Mereka mendapatkan sertifikat sehingga bisa dipergunakan untuk melamar pekerjaan," kata Friska seusai acara pelulusan peserta pelatihan operator jahit, di Graha Inti Apac, Kabupaten Semarang, (30/10/2014).

Sementara itu, salah satu mentor BPSDM, Ali Murtado, mengatakan, semangat dari para peserta pelatihan untuk belajar sangat tinggi. Dalam periode waktu yang relatif singkat, penyandang disabilitas sudah mampu menguasai semua teknik yang diajarkan.

"Ini menjawab keraguan masyarakat bahwa ternyata penyandang disabilitas juga memiliki skill yang sama, bahkan lebih dari orang normal. Hanya awalnya yang sulit dalam mengajari, tapi setelah itu luar biasa kemampuan mereka," ungkapnya.

Kepala BPSDM Jateng, Ismanto, mengatakan, pihaknya mengapresiasi adanya pelatihan menjahit ini. Ia berharap, program ini bisa berlanjut dan menjadi sebuah percontohan bagi semua pihak.

"Mereka bisa disalurkan ke Industri, atau mereka mulai berwirausaha dengan keterampilan yang diperoleh. Ini baru pertama kali di Indonesia ada pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas," kata Ismanto.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com